Liputan-Madura. Sumenep - Kepala Kepolisian Resor Sumenep Ajun Komisaris Besar Susanto mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kondisi psikologi ratusan anggotanya yang bertugas di wilayah Kepulauan Sumenep, seperti Pulau Kangean, Sapeken dan Masalembu.
Langkah ini diambil menyusul terjadinya insiden obral tembakan yang dilakukan seorang polisi, Brigadir Kepala Rahman, anggota Kepolisian Sektor Masalembu. Rahman diduga mengalami depresi.
"Ada kemungkinan tindakan anggota kami di Masalembu karena depresi," katanya, Kamis (17/2).
Menurut Susanto, bertugas di wilayah kepulauan memang lebih berat tantangannya dibanding bertugas di wilayah daratan. Bila tidak siap mental, bisa mengalami stres atau depresi. "Makanya kita tes psikologinya, apakah ada polisi di pulau yang depresi," ungkapnya.
Terkait masa tugas anggota polisi di suatu wilayah, Susanto menjelaskan anggota polisi yang sudah dua tahun bertugas di kepulauan akan dievaluasi dan akan dipindahkan ke daratan.
Rotasi personel penting untuk menghindari kejenuhan. Ke depan, lanjut dia, anggota polisi yang dianggap punya masalah dengan mental tidak akan ditempatkan di wilayah kepulauan. "Hanya anggota yang sehat saja bertugas di kepulauan," paparnya.
Seperti diberitakan, Rahman membuat warga Masalembu panik dan lari terbirit-birit. Dia mengamuk dengan melepaskan tembakan bertubi-tubi ke udara dengan senjata laras panjang. Aksi tersebut diduga akibat depresi berat yang dialami Rahman gara-gara persoalan keluarga dan persoalan di tempat tugas.
Saat ini Rahman tengah diperiksa Propam terkait kedisiplinannya, dan diperiksa kesehatan secara umum oleh dokter polisi di Mapolres Sumenep. Setelah itu, yang bersangkutan akan dibawa ke Polda Jawa Timur, untuk diperiksa psikiater terkait kesehatan jiwanya.
sumber: tempointeraktif.com
Langkah ini diambil menyusul terjadinya insiden obral tembakan yang dilakukan seorang polisi, Brigadir Kepala Rahman, anggota Kepolisian Sektor Masalembu. Rahman diduga mengalami depresi.
"Ada kemungkinan tindakan anggota kami di Masalembu karena depresi," katanya, Kamis (17/2).
Menurut Susanto, bertugas di wilayah kepulauan memang lebih berat tantangannya dibanding bertugas di wilayah daratan. Bila tidak siap mental, bisa mengalami stres atau depresi. "Makanya kita tes psikologinya, apakah ada polisi di pulau yang depresi," ungkapnya.
Terkait masa tugas anggota polisi di suatu wilayah, Susanto menjelaskan anggota polisi yang sudah dua tahun bertugas di kepulauan akan dievaluasi dan akan dipindahkan ke daratan.
Rotasi personel penting untuk menghindari kejenuhan. Ke depan, lanjut dia, anggota polisi yang dianggap punya masalah dengan mental tidak akan ditempatkan di wilayah kepulauan. "Hanya anggota yang sehat saja bertugas di kepulauan," paparnya.
Seperti diberitakan, Rahman membuat warga Masalembu panik dan lari terbirit-birit. Dia mengamuk dengan melepaskan tembakan bertubi-tubi ke udara dengan senjata laras panjang. Aksi tersebut diduga akibat depresi berat yang dialami Rahman gara-gara persoalan keluarga dan persoalan di tempat tugas.
Saat ini Rahman tengah diperiksa Propam terkait kedisiplinannya, dan diperiksa kesehatan secara umum oleh dokter polisi di Mapolres Sumenep. Setelah itu, yang bersangkutan akan dibawa ke Polda Jawa Timur, untuk diperiksa psikiater terkait kesehatan jiwanya.
sumber: tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar