PAMEKASAN - Isak tangis mewarnai kedatangan jenazah tenaga kerja wanita (TKW) Evi (25) warga asal Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang meninggal dunia di tempat kerjanya di Malaysia pada 2 Pebruari 2011.
Jenazah TKW Evi, anak pasangan dari suami istri Margisan dan Titik ini tiba di rumah duka sekitar pukul 22.30 WIB Selasa (8/2) malam dengan menggunakan mobil ambulan bernomor polisi W 9281 NC.
Jerit tangis para kerabat dan keluarga dekat korban kian tidak tertahan, setelah mobil ambulan Majid Agung Sidoarjo ini tiba dan petugas membawa jenazah Evi untuk di shalatkan. Bahkan kedua orang tuanya, Margisan dan Titik sempat pingsan. "Kami tidak mengira justru nasib malang menimpa anakku," ucap Titik dengan linangan air mata.
Tidak kurang dari 500 warga yang terdiri dari para tetangga, keluarga dan kerabat dekat korban berkumpul di rumah duka menunggu kedatangan jenazah TKW itu.
Menurut paman korban Haji Hasyim, pemulangan jenazah Evi ke Indonesia ini lambat, karena keponakannya itu telah meninggal dunia pada Rabu (2/2) lalu. "Kami tidak mengerti apa yang menyebabkan pemulangan Evi ini lambat. Tapi menurut informasi teman kerjanya karena pengurusan administrasinya sangat rumit," kata Hasyim menjelaskan.
Evi merupakan janda beranak satu bernama Hendra berumur 4 tahun dan ia menjadi TKW sejak enam bulan lalu melalui salah satu perusahaan jasa tenaga kerja di Surabaya.
Sementara pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan belum mengetahui meninggalnya TKW asal Desa Jambringin ini di tempat kerjanya di Malaysia.
TKW Evi meninggal dunia di tempat kerjanya di Malaysia Rabu (2/2) lalu akibat kecelakaan lalu lintas saat hendak berangkat kerja. Peristiwa TKW meninggal dunia di tempat kerjanya yang menimpa Evi ini merupakan kali kedua dalam dua tahun terakhir ini.
Pada September 2009 lalu, seorang TKW bernama Hujjah, asal Desa Candi Burung, Kecamatan Proppo, juga meninggal dunia di tempat kerjanya Malaysia karena sakit.
Sumber: republika.co.id
Jenazah TKW Evi, anak pasangan dari suami istri Margisan dan Titik ini tiba di rumah duka sekitar pukul 22.30 WIB Selasa (8/2) malam dengan menggunakan mobil ambulan bernomor polisi W 9281 NC.
Jerit tangis para kerabat dan keluarga dekat korban kian tidak tertahan, setelah mobil ambulan Majid Agung Sidoarjo ini tiba dan petugas membawa jenazah Evi untuk di shalatkan. Bahkan kedua orang tuanya, Margisan dan Titik sempat pingsan. "Kami tidak mengira justru nasib malang menimpa anakku," ucap Titik dengan linangan air mata.
Tidak kurang dari 500 warga yang terdiri dari para tetangga, keluarga dan kerabat dekat korban berkumpul di rumah duka menunggu kedatangan jenazah TKW itu.
Menurut paman korban Haji Hasyim, pemulangan jenazah Evi ke Indonesia ini lambat, karena keponakannya itu telah meninggal dunia pada Rabu (2/2) lalu. "Kami tidak mengerti apa yang menyebabkan pemulangan Evi ini lambat. Tapi menurut informasi teman kerjanya karena pengurusan administrasinya sangat rumit," kata Hasyim menjelaskan.
Evi merupakan janda beranak satu bernama Hendra berumur 4 tahun dan ia menjadi TKW sejak enam bulan lalu melalui salah satu perusahaan jasa tenaga kerja di Surabaya.
Sementara pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan belum mengetahui meninggalnya TKW asal Desa Jambringin ini di tempat kerjanya di Malaysia.
TKW Evi meninggal dunia di tempat kerjanya di Malaysia Rabu (2/2) lalu akibat kecelakaan lalu lintas saat hendak berangkat kerja. Peristiwa TKW meninggal dunia di tempat kerjanya yang menimpa Evi ini merupakan kali kedua dalam dua tahun terakhir ini.
Pada September 2009 lalu, seorang TKW bernama Hujjah, asal Desa Candi Burung, Kecamatan Proppo, juga meninggal dunia di tempat kerjanya Malaysia karena sakit.
Sumber: republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar