Pembangunan Bendungan Nipah di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang terus dipercepat. Ditargetkan tahun ini pembangunan Bendungan Nipah selesai namun tetap disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
SAIFULAH YUSUF Wakil Gubernur Jawa Timur pada Suara Surabaya, Jumat (10/02), mengatakan anggaran pembangunan Bendungan Nipah ini berasal dari Pemerintah Pusat, Pemprov Jawa Timur dan Kabupaten Sampang.
“Pemerintah Pusat sudah menganggarkan Rp 200 milyar. Sedangkan Provinsi dan Kabupaten, sudah siapkan anggaran kapan pun itu dibutuhkan untuk penyelesaian pembangunan Bendungan Nipah,“tukas Gus IPUL panggilan akrab Wakil Gubernur Jawa Timur.
Saat ini, proses pembebasan lahan masih terus dilakukan. Pemerintah mengajak masyarakat sekitar untuk mau melepaskan lahannya. Kata Gus IPUL, dari 527 hektar lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Bendungan Nipah, sudah terbebaskan 498 hektar. Jadi tinggal 30 hektar saja.
Bendungan Nipah, kata Gus IPUL, jika sudah selesai seluruhnya akan bermanfaat bagi penduduk Pulau Mandangin. Bendungan ini bisa melayani kebutuhan untuk rumah tangga, saluran irigasi dan juga pariwisata.
Menurut Gus IPUL, proses studi kelayakan hingga pembangunan waduk sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1973. Namun, konflik berdarah yang terjadi pada 25 September 1993 membuat pembangunan waduk sempat terhenti. Dalam peristiwa itu, empat warga tewas tertembak peluru aparat keamanan.
Sedangkan Pulau Mandangin yang bisa ditempuh dengan kapal tradisional dari Sampang, selama 50 menit, kata Gus IPUL, memang mendapat perhatian khusus baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Pemprov Jawa Timur, DPRD Jawa Timur serta Pemkab Sampang sama-sama sepakat mempercepat pembangunan Pulau Mandangin dengan memperkuat infrastruktur dan meningkatkan pemberdayaan masyarakatnya.
“Mulai sarana air bersih sudah terpenuhi, listrik meski belum seluruh rumah terlayani namun dalam satu bulan ke depan akan terlayani seluruhnya. Jalan-jalan sudah bagus,”tukas Gus IPUL di sela kunjungannya ke Pulau Mandangin. (tin)
sumber: suarasurabaya.net
SAIFULAH YUSUF Wakil Gubernur Jawa Timur pada Suara Surabaya, Jumat (10/02), mengatakan anggaran pembangunan Bendungan Nipah ini berasal dari Pemerintah Pusat, Pemprov Jawa Timur dan Kabupaten Sampang.
“Pemerintah Pusat sudah menganggarkan Rp 200 milyar. Sedangkan Provinsi dan Kabupaten, sudah siapkan anggaran kapan pun itu dibutuhkan untuk penyelesaian pembangunan Bendungan Nipah,“tukas Gus IPUL panggilan akrab Wakil Gubernur Jawa Timur.
Saat ini, proses pembebasan lahan masih terus dilakukan. Pemerintah mengajak masyarakat sekitar untuk mau melepaskan lahannya. Kata Gus IPUL, dari 527 hektar lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Bendungan Nipah, sudah terbebaskan 498 hektar. Jadi tinggal 30 hektar saja.
Bendungan Nipah, kata Gus IPUL, jika sudah selesai seluruhnya akan bermanfaat bagi penduduk Pulau Mandangin. Bendungan ini bisa melayani kebutuhan untuk rumah tangga, saluran irigasi dan juga pariwisata.
Menurut Gus IPUL, proses studi kelayakan hingga pembangunan waduk sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1973. Namun, konflik berdarah yang terjadi pada 25 September 1993 membuat pembangunan waduk sempat terhenti. Dalam peristiwa itu, empat warga tewas tertembak peluru aparat keamanan.
Sedangkan Pulau Mandangin yang bisa ditempuh dengan kapal tradisional dari Sampang, selama 50 menit, kata Gus IPUL, memang mendapat perhatian khusus baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Pemprov Jawa Timur, DPRD Jawa Timur serta Pemkab Sampang sama-sama sepakat mempercepat pembangunan Pulau Mandangin dengan memperkuat infrastruktur dan meningkatkan pemberdayaan masyarakatnya.
“Mulai sarana air bersih sudah terpenuhi, listrik meski belum seluruh rumah terlayani namun dalam satu bulan ke depan akan terlayani seluruhnya. Jalan-jalan sudah bagus,”tukas Gus IPUL di sela kunjungannya ke Pulau Mandangin. (tin)
sumber: suarasurabaya.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar