Liputan-Madura. SUMENEP - Salah satu kuburan yang ada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Marengan Laok, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, meledak. Belum diketahui secara pasti ledakan diakibatkan oleh apa. Cuma yang pasti, tanah dan nisan makam porak peranda.
Adapun yang meledak tersebut, merupakan kuburan dari almarhumah Dewi Atikan yang meninggal sejak 1989 yang lalu. Kini, makam yang meledak tersebut masih dalam proses perbaikan oleh pihak keluarga almarhumah.
Yanto (60), warga Desa Marengan Laok, menceritakan, kuburan meledak dini hari saat sebagian warga masih terlelap tidur. Saat itu, dia mendengar suara yang mirip seperti ban mobil meletus dan menganggap tidak ada hal yang aneh. Namun, saat ditelusuri asal suara ledakan ternyata berasal dari salah satu makam. “Ternyata berasal dari salah satu kuburan yang ada di makam sini. Saat dicek lebih lanjut, ternyata dari makamna Dewi Atika,” ujarnya.
Yanto yang juga sesepuh desa setempat, mengaku tidak menyangka kalau kuburan tersebut meledak. Menurutnya, sekitar areal kuburan sangat bagus yakni ada batu nisan yang terbuat dari batu onix, serta dikelilingi dengan batu paving. Kuburan sendiri pernah diperbaiki oleh pihak keluarga, sekira 7 tahun yang lalu.
Praktis, adanya ledakan tersebut menurut Yanto, mengundang rasa penasaran warga sekitar. Apalagi, kuburan yang ada di sekelilingnya masih tetap utuh, hanya kuburan almarhumah saja yang berantakan. Nisan dan kijing yang terbuat dari batu onix, sudah tidak utuh lagi.
“Kejadian ini tergolong aneh. Padahal di sebelahnya ada kuburan keluarganya, tapi kenapa hanya satu kuburan yang rusak dan meledak dengan kondisi nisan hancur,” urainya.
Yanto sendiri mengaku tidak tahu secara pasti kenapa kuburan bisa meledak. Apakah ini sebuah pertanda tertentu, atau karena kondisi tanah yang labil, juga masih belum diketahui secara pasti.
“Kami hanya sebatas mengimbau agar warga tidak mengaitkan kejadian ini dengan hal yang di luar akal, karena bisa mengarah pada perbuatan yang syirik,” ungkapnya.
Sementara ayah almarhumah Dewi Atika, Marsukni Dahlan mengatakan, kejadian tersebut tidak diperkirakan karena penguapan tanah saja. Dia meminta agar masyarakat sekitar tidak terlalu berlebihan menanggapi kejadian tersebut, karena bisa menjadi hal yang tidak masuk akal.
Dia berjanji akan segera melakukan perbaikan kuburan, yang awalnya hanya terbuat dari ubi, diubah ke batu onyx. “Kami sudah membeli bahan material, untuk segera memperbaiki kuburan anak saya,” ucapnya.
Adapun yang meledak tersebut, merupakan kuburan dari almarhumah Dewi Atikan yang meninggal sejak 1989 yang lalu. Kini, makam yang meledak tersebut masih dalam proses perbaikan oleh pihak keluarga almarhumah.
Yanto (60), warga Desa Marengan Laok, menceritakan, kuburan meledak dini hari saat sebagian warga masih terlelap tidur. Saat itu, dia mendengar suara yang mirip seperti ban mobil meletus dan menganggap tidak ada hal yang aneh. Namun, saat ditelusuri asal suara ledakan ternyata berasal dari salah satu makam. “Ternyata berasal dari salah satu kuburan yang ada di makam sini. Saat dicek lebih lanjut, ternyata dari makamna Dewi Atika,” ujarnya.
Yanto yang juga sesepuh desa setempat, mengaku tidak menyangka kalau kuburan tersebut meledak. Menurutnya, sekitar areal kuburan sangat bagus yakni ada batu nisan yang terbuat dari batu onix, serta dikelilingi dengan batu paving. Kuburan sendiri pernah diperbaiki oleh pihak keluarga, sekira 7 tahun yang lalu.
Praktis, adanya ledakan tersebut menurut Yanto, mengundang rasa penasaran warga sekitar. Apalagi, kuburan yang ada di sekelilingnya masih tetap utuh, hanya kuburan almarhumah saja yang berantakan. Nisan dan kijing yang terbuat dari batu onix, sudah tidak utuh lagi.
“Kejadian ini tergolong aneh. Padahal di sebelahnya ada kuburan keluarganya, tapi kenapa hanya satu kuburan yang rusak dan meledak dengan kondisi nisan hancur,” urainya.
Yanto sendiri mengaku tidak tahu secara pasti kenapa kuburan bisa meledak. Apakah ini sebuah pertanda tertentu, atau karena kondisi tanah yang labil, juga masih belum diketahui secara pasti.
“Kami hanya sebatas mengimbau agar warga tidak mengaitkan kejadian ini dengan hal yang di luar akal, karena bisa mengarah pada perbuatan yang syirik,” ungkapnya.
Sementara ayah almarhumah Dewi Atika, Marsukni Dahlan mengatakan, kejadian tersebut tidak diperkirakan karena penguapan tanah saja. Dia meminta agar masyarakat sekitar tidak terlalu berlebihan menanggapi kejadian tersebut, karena bisa menjadi hal yang tidak masuk akal.
Dia berjanji akan segera melakukan perbaikan kuburan, yang awalnya hanya terbuat dari ubi, diubah ke batu onyx. “Kami sudah membeli bahan material, untuk segera memperbaiki kuburan anak saya,” ucapnya.
sumber: newsokezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar