Selasa, 08 Februari 2011

PERSAMAAN AKUNTANSI

Harta atau aktiva perusahaan bisa berasal dari pemilik perusahaan (investor) yang disebut modal dan bisa juga berasal dari pinjaman (dari luar perusahaan/kreditur) yang disebut kewajiban. Aktiva juga bisa berasal dari kedua akun tersebut yaitu kewajiban dan juga modal.

Atau dengan persamaan akuntansi bisa dirumuskan:

Aktiva = Kewajiban

Aktiva = Modal

Aktiva = Kewajiban + Modal

Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva, kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu. Hal yang diperhatikan adalah bahwa jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah pasiva (kewajiban dan modal). Keseimbangan ini bisanya dikenal sebagai persamaan akuntansi yaitu suatu persamaan yang menunjukkan bahwa jumlah semua harta dan sumber-sumber yang tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan.

Pengaruh Transaksi terhadap Laporan Keuangan

Dalam uraian di atas telah disinggung bahwa neraca merggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Telah ditegaskan pula bahwa jumlah harta perusahaan selalu sama dengan jumlah kewajiban dan modal. Seandainya neraca disusun setiap kali setelah terjadi suatu transaksi, maka aktiva selalu seimbang (sama) dengan jumlah kewajiban dan modalnya. Namun dalarn praktik hal ini tidak pernah dilakukan perusahaan, karena ne­raca umumnya hanya disusun pada tahap akhir periode tertentu. Meskipun demikian setiap orang yang mempelajari akuntansi harus selalu memba­yangkan pengaruh dari setiap transaksi yang terjadi terhadap neraca. Selain itu harus dibayangkan bahwa walaupun angka-angka dalam neraca berubah karena adarya transaksi, tetapi jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah kewajiban dan modal.

Pada pembahasan berikut ini akan diuraikan beberapa tipe transaksi yang akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. Untuk menggambarkan pengaruh transaksi terhadap neraca kita gunakan persamaan akuntansi. Selanjutnya data yang tercantum dalam persamaan akuntansi akan dapat digunakan untuk menyusun neraca.

Sebagai contoh marilah kita ikuti tran­saksi-transaksi yang terjadi pada salon kecantikan milik Nyonya Pratiwi beri­kut ini.

Transaksi 1 : Pada tanggal 1 Desember 1996, Nyonya Pratiwi mendirikan sebuah salon kecantikan yang diberi nama "Salon Cantik". Pada tanggal tersebut Nyonya Pratiwi menyerahkan uang tunai sebesar Rp20.000,00 se­bagai setoran modalnya.

Transaksi 2 :Pada tanggal 1 Desember, Ny. Pratiwi membeli peralatan salon seperti kursi, alat pengeting rambut clan alat keriting rambut seharga Rp10.000,00 secara tunai. Transaksi pembelian peralatan ini menyebabkan aktiva-kas berkurang Rp10.000,00 dan aktiva peralatan salon bertambah dengan Rp10.000,00.

Transaksi 3 : Pada tanggal 5 Desember Ny. Pratiwi membeli perlengkap­an salon berupa bahan-bahan pembersih kulit, bahan-bahan make up, bahan pewarna rambut, shampo dan sebagainya seharga Rp4.000,00 secara kredit. Transaksi ini menyebabkan aktiva persediaan perlengkapan salon bertambah Rp4.000,00 dan menimbulkan kewajiban yang disebut utang dagang sebesar Rp4.000,00. Dalam transaksi ini meskipun aktiva bertambah tetapi tidak ter­jadi pertambahan dalam modal. Dalam hal ini perubahan (pertambahan) ter­jadi pada kewajiban. Perlengkapan salon yang dibeli diperkirakan akan dapat digunakan untuk beberapa bulan. Berhubung Ny. Pratiwi tidak mengetahui secara past jumlah perlengkapan salon yang akan terpakai akan menjadi biaya selama bulan Desember, maka perlengkapan tersebut diperlakukan sebagai aktiva yang disebut persediaan perlengkapan salon. Kelak apabila jumlah pemakaian perlengkapan telah dapat diketahui, maka biayanya akan dapat ditentukan.

Transaksi 4 Dalam waktu dua minggu salon "Cantik" telah mendapat langganan yang cukup banyak. Sebagai promosi mereka diberi kelonggaran membayar dalam waktu beberapa minggu. Jumlah tagihan kepada para pe­langgan hingga tanggal 15 Dessmber berjumlah Rpl.500,00. Seperti telah dijelaskan di atas, tujuan perusuhaan adalah meningkatkan harta dan modal pemilik melalui pendapatan. Dengan terjadinya transaksi ini maka terjadilah pendapatan bagi perusahaan salon "Cantik". Hal ini menyebabkan modal pemilik menjadi bertambah. Di lain pihak harta perusahaan yang berupa tagihan kepada para pemakai jasa (konsumen) juga bertambah. Dalam akuntansi tagihan ini disebut piutang dagang.

Transaksi 5 : Tanggal 20 Desember, dibayar utang atas pembelian per­lengkapan Salon tanggal 5 Desember yang lalu sebesar Rp2.000,00. Tran­saksi ini akan menyebabkan Utang Dagang dan Kas berkurang sebesar Rp2.000,00 Dengan demikian baik kewajiban maupun aktiva menjadi ber­kurang.

Transaksi 6 : Ny. Pratiwi menyewa sebuah rumah untuk tempat menye­lenggarakan kegiatan usahanya. Pada hari ini dibayar sewa rumah bulan Desember sebesar Rp300,00. Transaksi ini menggambarkan terjadinya biaya sewa untuk bulan Desember. Seperti telah diterangkan di atas, biaya akan menyebabkan harta dan modal berkurang. Dalam hal ini aktiva Kas berkurang Rp300,00 dan Modal berkurang Rp300,00.

Transaksi 7 : Perusahaan membayar gaji para pegawai salon bulan Desember sebesar Rp450,00. Gaji pegawai yang dibayar perusahaan meru­pakan biaya. Oleh karena itu transaksi ini akan menyebabkan harta dan mo­dal berkurang. Dalam hal ini Kas berkurang Rp450,00 dan Modal, Ny. Pratiwi berkurang Ro450,00.

Transaksi 8 : Pada akhir bulan Desember, diterima pembayaran dari para pelanggan yang telah menerima jasa salon kecantikan hingga tanggal 15 Desember sebesar Rp700,00. Transaksi ini menyebabkan kas bertambah dan piutang dagang berkurang sebesar Rp700,00. Dengan demikian transaksi ini hanya menyebabkan terjadinya pergeseran dalam aktiva. Perlu diperhatikan bahwa dalam hal ini tidak terjadi penambahan pendapatan. Karena pendapataan telah dicatat pada tanggal 15 Desember yang lalu.

Transaksl 9 : Selama dua minggu terakhir bulan Desember, salon kecan­tikan telah memberikan jasanya kepada sejumlah pemakai jasa yang selu­ruhnya bernilai Rp3.800,00. Pada hari ini dikirimkan tagihan kepada para pemakai jasa tersebut. Transaksi ini sama dengan transaksi nomor 4. Oleh karena itu transaksi ini menyebabkan aktiva piutang bertambah Rp3.800,00, dan modal Ny. Pratiwi bertambah Rp3.800,00.

Transaksi 10 : Pada akhir bulan Desember dibayar biaya listrik clan air, masing-masing sebesar Rp250,00 dan Rp150,00. Transaksi ini pada prinsip­nya sama dengan transaksi nomor 6. Dengan adanya transaksi ini maka ak­tiva kas berkurang Rp400,00 dan Modal, Ny. Pratiwi berkurang Rp400,00

Transaksi 11 : Persediaan perlengkapan salon yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember berjumtah Rp3.000,00. Hal ini berarti bahwa pemakaian perlengkapan salon selama bulan Desember berjumlah Rpl.000,00. Tran­saksi ini berhubungan dengan transaksi nomor 3. Transaksi tersebut me­nyangkut pembelian perlengkapan, sedangkan transaksi ini menyangkut pe­makaian perlengkapan. Seperti kita ketahui, pada tanggal 5 Desember sa­Ion "Cantik" membeli perlengkapan salon seharga Rp4.000,00 (lihat tran­saksi nomor 3) Untuk mengetahui pemakaian perlengkapan salon selama bulan Desember, maka pada akhir bulan dilakukan perhitungan atas persediaan perlengkapan salon yang masih tersisa. Hasil perhitungan tersebut di­kurangkan pada persediaan yang tersedia untuk dipakai. Oleh karena tran­saksi ini merupakan transaksi biaya, maka modal akan berkurang. Di lain pihak dengan adanya pemakaian perlengkapan, maka perlengkapan salon juga akan berkurang. Dengan demikian transaksi ini menyebabkan aktiva perlengkapan berkurang Rpl.000,00 dan Modal, Ny Pratiwi berkurang Rp1.000,00.

Transaksi 12 : Pada tanggal 31 Desember, Ny Pratiwi mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp600,00. Transaksi ini disebut pengambilan prive. Dengan adanya transaksi ini maka aktiva Kas berkurang sebesar Rp600,00. Di lain pihak Modal, Ny. Pratiwi juga berkurang sejumlah Rp600,00 karena pengambilan prive sama artinya dengan pengambilan modal oleh pemilik dari perusahaannya.

Ringkasan transaksi dan pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi sebagai berikut:

No

Transaksi

Aktiva

=

Kewajiban

+

Modal

Kas

+

Piutang

+

Perlengkapan

+

Peralatan

+

=

Utang

Modal

Dagang

Dagang

Pratiwi

1

Setoran Modal

20.000

=

+

20.000

2

Pembelian Peralatan

(10.000)

+

10.000

=

3

Pembelian Perlengkapan

+

4.000

=

4.000

4

Pendapatan Salon

+

1.500

=

+

1.500

5

Pembayaran Utang

(2.000)

=ÿÿl ÿrdÿÿql ÿÿspÿÿÿÿfaautoÿÿ38 (2.000)

6

Biaya Sewa

(300)

=

+

(300)

7

Biaya Gaji

(450)

=

+

(450)

8

Penerimaan Piutang

700

+

(700)

=

9

Pendapatan Salon

+

3.800

=

+

3.800

10

Biaya Listrik /Air

(400)

=

+

(400)

11

Pemakaian Perlengkapan

+

(1.000)

=

+

(1.000)

12

Prive

(600)

=

+

(600)

Saldo

6.950

+

4.600

+

3.000

+

10.000

=

2.000

+

22.550

Salon Cantik

Neraca

Per 31 Desember 1996

Aktiva

Kewajiban

Kas

6950

Utang Dagang

2.000

Piutang Dagang

4600

Perlengkapan

3000

Peralatan

10000

Modal

Modal, Ny. Pratiwi

22.550

24.550

24.550









Dari ringkasan di atas dapat kita lihat bahwa saldo akhir pada persamaan akuntansi yang dicapai setelah transaksi. nomor 12 adalah sama dengan data yang tercantum dalam neraca yang disusun setelah transaksi nomor 12. Dan ringkasan dan neraca tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai hasil kegiatan usaha salon, modal Ny.Pratiwi yang semula berjumlah Rp20.000,00 telah berkembang menjadi Rp22.550,00 atau terjadi kenaikan sebesar Rp2.550,00. Apakah arti angka kenaikan modal tersebut? Neraca tidak bisa menjawab pertanyaan ini, karena neraca di atas hanya menggam­barkan posisi harta, kewajiban dan modal salon "Cantik" pada tanggal 31 Desember 1996.

Untuk dapat menjawab pertanyaan mengenai sebab-sebab terjadinya pertambahan dalam modal perusahaan, kita dapat melihat pada kolom modal clan penjelasan transaksi yang tercantum dalam ringkasan hasil transaksi di atas. Informasi yang dapat kita peroleh dari kedua kolom tersebut adalah sebagai berikut:

(1)

Setoran modal

20.000,-

(4)

Pendapatan salon

1.500,-

(6)

Biaya sewa

300,-

(7)

Biaya gaji

450,-

(9)

Pendapatan salon

3.800,-

(10)

Biaya listrik clan air

400,-

(11)

Pemakaian perlengkapan

1.000,-

(12)

Pangambilan prive

600,-

Saldo Modal

22.550,-

Walaupun data di atas dapat memberi jawaban mengenai penyebab pertambahan dan pengurangan atas modal, tetapi tidak jelas apakah per­usahaan telah mendapat laba ataukah menderita rugi. Seperti telah dijelas­kan di atas, Informasi mengenai keberhasilan usaha perusahaan dan pe­nyebab perubahan atas modal biasanya dituangkan dalam dua buah laporan yang di sebut "Laporan Rugi-Laba" dan "Laporan Perubahan Modal".

Be­rikut ini adalah laporan rugi-laba dan laporan perubahan modal perusahaan Salon "Cantik" untuk bulan Desember 1996 yang datanya diambil dari persamaan akuntansi di atas.

Salon Cantik

Laporan Laba Rugi

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1996

Pendapatan Salon

5.300

Biaya-biaya Operasio:

Biaya Sewa

300

Biaya gaji

450

Biaya listrik, Air

400

Biaya Pemakaian Perlengkapan

1.000

2.150

Jumlah Laba Bersih

3.150

Salon Cantik

Laporan Perubahan Modal

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1996

Modal, 1 Desember 1996

20.000

Tambah: Laba Bersih Bulan Desember 1996

3.150

23.150

Kurang:

Prive

600

Modal, 31 Desember 1996

22.550

Dari uraian di atas kita telah mengenal tiga macam laporan keuangan yaitu neraca, laporan rugi-laba dan laporan perubahan modal. Ketiga lapor­an tersebut berhubungan satu sama lain di mana laporan perubahan modal menjadi penghubung antara laporan rugi-laba dan neraca. Angka laba atau rugi dalam laporan rugi-laba menjadi bahan untuk menyusun laporan per­ubahan modal, sedangkan angka modal akhir yang tercantum dalam laporan perubahan modal akan merupakan bahan untuk menyusun neraca. Oleh karena itu dalam menyusun laporan keuangan perusahaan biasanya kita mengikuti urut-urutan sebagai berikut: Pertama-tama disusun laporan rugi­-laba, kemudian dibuat laporan perubahan modal, dan terakhir disusun neraca.

Hubungan ketiga laporan keuangan:

Salon Cantik

Laporan Laba Rugi

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1996

Pendapatan Salon

5.300

Biaya-biaya Operasio:

Biaya Sewa

300

Biaya gaji

450

Biaya listrik, Air

400

Biaya Pemakaian Perlengkapan

1.000

2.150

Jumlah Laba Bersih

3.150

Salon Cantik

Laporan Perubahan Modal

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1996

Modal, 1 Desember 1996

20.000

Tambah: Laba Bersih Bulan Desember 1996

3.150

23.150

Kurang:

Prive

600

Modal, 31 Desember 1996

22.550

Salon Cantik

Neraca

Per 31 Desember 1996

Aktiva

Kewajiban

Kas

6950

Utang Dagang

2.000

Piutang Dagang

4600

Perlengkapan

3000

Peralatan

10000

Modal

Modal, Ny. Pratiwi

22.550

24.550

24.550









Tidak ada komentar: