Tampilkan postingan dengan label sampang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sampang. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 November 2011

Curi Uang jutaan rupiah, Bocah nyaris di hajar massa

LiputanMadura.Sampang. Said (14), warga Desa Rabai Barat Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang, Jumat (11/11/2011) dini hari nyaris babak belur dihakimi warga.

Kejadian itu bermula saat warga Dusun Crecet Desa Tobai Tengah Kecamatan Sokobanah dikejutkan dengan teriakan Busari (31), pemilik toko di desa tersebut karena curiga adanya pencurian di tokonya.

Kapolres Sampang AKBP Solehan melalui Kabag Ops Kompol Danuri menjelaskan kronologi pencurian tersebut. Menurut keterangan Busari, yang hendak menutup tokonya dan masuk ke rumahnya untuk salat malam, mendengar suara yang mencurigakan.

"Bocah bernama Said itu masuk menjalankan aksinya dengan mengambil uang yang ada di dalam kotak sebesar Rp 10 juta, kemudian tersangka mengambil uang yang ditaruh di tempat lain," tutur Danuri.

Setelah mengambil uang yang diperkirakan sebanyak Rp 25 juta, tersangka kemudian memberikan uang kepada kedua temannya yang sudah menunggu di atas sepeda. Lalu tersangka kembali lagi untuk mencari sasaran lain.

"Saat kembali beraksi itulah, tersangka kepergok pemiliknya kemudian dia ditangkap, sedangkan kedua temannya sudah lari membawa uang hasil curiannya," katanya.

Danuri mengatakan warga yang mengetahui bahwa ada maling ditangkap langsung berdatangan dan meminta ke pemilik toko untuk menyerahkan tersangka. Untungnya pemilik toko tidak bersedia.

"Pemilik toko tidak menyerahkan kecuali yang meminta kepala desa dan polisi, baru dia akan kasih," ujarnya.

Hinggga berita ini diturunkan tersangka masih dalam pemeriksaan kepolisian guna penyelidikan terkait kedua teman tersangka yang sudah kabur membawa uang milik korban.


Sumber: inilah.com

Nelayan geram area melautnya dibatasi Santos

LiputanMadura.Sampang.Sejumlah nelayan protes dengan sikap Santos Madura Offshore Pty Ltd, karena melarang mencari ikan di sekitar lokasi pengeboran sumber migas sumur Oyong dan sumur Wortel di lepas pantai Kec. Camplong, Sampang.

Mereka merasa kecewa sejak Santos beroperasi, hasil tangkapan ikan menjadi berkurang. Bahkan kerap mendapatkan ancaman dari petugas keamanan kontraktor migas asal Australia itu, ketika nelayan mencari ikan di dekat lokasi pengeboran.

“Saya tidak mengerti kenapa sering diusir ketika mendekati lokasi pengeboran, padahal wilayah itu merupakan tempat paling banyak ikannya, “ keluh Sahrawi, nelayan asal Desa Darma Camplong, Kamis (10/11).

Dia pun juga mempertanyakan, apakah memang perairan pantai Camplong tersebut telah disewa oleh Santos, sehingga semua nelayan dilarang mencari ikan di tengah laut. Jika kondisi seperti itu tetap terjadi, mereka khawatir tidak dapat menafkahi keluarganya.

Pekerjaan sebagai nelayan merupakan mata pencaharian yang mereka tekuni sejak puluhan tahun. “Kalau dibatasi menangkap ikan, lalu makan apa anak istri kami. Karena kami tidak memiliki keahlian selain menjadi nelayan,” tambahnya.

Menanggapi keluahan nelayan itu, Abdul Gani, Staf Tim Monitoring Santos Pty Ltd, menegaskan, tidak benar jika pihaknya membatasi nelayan mencari ikan di perairan lepas pantai Camplong. Namun perusahaan pertambangan migas tersebut hanya melarang nelayan mendekati lokasi pengeboran migas, karena didekat lokasi tersebut sangat berbahaya karena mudah meledak.

"Kita hanya meminta nelayan mencari ikan di radius 500 meter di lokasi pengeboran sumur Wortel. Karena jika melewati batas itu maka dapat membahayakan keselamatan jiwa nelayan, bahkan juga membahayakan para pekerja yang sedang melakukan kegiatan eksploitasi migas, “ terang Abdul Gani.

Abdul Gani menyatakan, Santos benar-benar memperhatikan dampak lingkungan. Perusahaan itu tetap menjaga jangan sampai terdapat tumpahan minyak mencemari laut. Sampah yang berserakan di tengah laut akan diangkut dengan kapal untuk dibuang ke darat. “Namun jika hasil tangkapan ikan menurun, saya rasa bukan disebabkan kegiatan eksploitasi migas, tapi bisa saja karena faktor cuaca apalagi saat ini memasuki pergantian musim," imbuhnya.

Kewajiban Santos selama ini tambahnya, telah mengeluarkan dana Community Development (CD), yang disalurkan kepada 6 desa di Kec. Camplong dan 1 di Pulau Mandingin, Kec. Kota Sampang. Kegiatan CD tersebut sudah berjalan sejak 2008 lalu dengan melibatkan kelompok masyarakat (pokmas) serta Universitas Trunujoyo (Unijoyo) untuk menampung aspirasi dari bawah.


Sumber: SurabayaPostOnline

Kamis, 10 November 2011

Profil Kabupaten Sampang


Mengenal Madura tidak lengkap Kiranya jika tidak mengnal Profil Masing-masing Kabupaten Berikut Profil Kabupaten Sampang.


Keadaan Geografis
Kabupaten Sampang secara administrasi terletak dalam wilayah Propinsi Jawa Timur yang secara geografis terletak di antara 113o08’ - 113o39’ Bujur Timur dan 6o 05’ - 7o13’ Lintang Selatan. Kabupaten Sampang terletak ± 100 Km dari Surabaya, dapat dengan melalui Jembatan Suramadu kira2 1,5 jam atau dengan perjalanan laut kurang lebih 45 menit dilanjutkan dengan perjalanan darat ± 2 jam. batas-batas wilayah Kabupaten Sampang adalah : • Sebelah Utara : Laut Jawa • Sebelah Selatan : Selat Madura • Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan. • Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan.
Secara keseluruhan Kabupaten Sampang mempunyai luas wilayah sebanyak 1.233,30 Km2. Proporsi luasan 14 kecamatan terdiri dari 6 kelurahan dan 180 Desa. Kecamatan Banyuates dengan luas 141,03 Km2 atau 11,44 % yang merupakan Kecamatan terluas, sedangkan Kecamatan terkecil adalah Pangarengan dengan luas hanya 42,7 Km2 (3,46 %).
Kabupaten Sampang mempunyai 1 buah pulau berpenghuni yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Sampang. Nama pulau tersebut adalah Pulau Mandangin, luas Pulau Mandangin sebesar 1,650 km2. Akses transportasi ke Pulau Mandangin adalah dengan menggunakan transportasi air dalam hal ini adalah perahu motor yang berada di Pelabuhan Tanglok. Perjalanan dari Pelabuhan Tanglok menuju Pulau Mandangin ini membutuhkan waktu ± 30 menit Masakan khas kota ini adalah kaldu. Selain itu makanan khasnya adalah nasi jagung.

Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan BPS Kabupaten Sampang pada tahun 2005 sejumlah 794.914 jiwa


Lambang


BINTANG
PANCASILA KHUSUSNYA SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
TOMBAK
JIWA PERJUANGAN UNTUK MENGUSIR PENJAJAH
PADI DAN KAPAS
KESUNGGUHAN DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN, KEADILAN DAN KEMAKMURAN
PERAHU
KEBAHARIAN YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEAMANAN DEMI KETAHANAN NASIONAL
MENARA DAN MASJID
KEKUATAN DALAM MELAKSANAKAN AJARAN AGAMA
SAWAH
PETANI YANG ULET DEMI KESELAMATAN GENERASI SELANJUTNYA
TRUNOJOYO
JIWA KEPAHLAWAN YANG MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN UMUM


Rabu, 09 November 2011

Pantai Camplong Sampang Madura

Pantai Camplong, Sampang. Pantai wisata terbesar kedua setelah pantai Lombang, Sumenep. Daya tarik pantai ini adalah pada hamparan pasir putihnya yang panjang dan luas. Ada juga arena bermain untuk keluarga. Di sisi timur pantai ini juga tersedia cottege untuk para wisatawan yang ingin bermalam atau sekedar melepas lelah.

Untuk Lokasi Pantai Camplong terletak tepat di pinggir jalan Sampang - Pamekasan. Jika anda dari arah Surabaya (Sampang ke Pamekasan), pantai ini terletak di sebelah kanan, sekitar 30 menit perjalanan mobil dari pusat kota Sampang.



.

Kamis, 06 Oktober 2011

Terobos Lampu Merah, Pelajar Dianiaya Polantas

SAMPANG- Aksi arogan ditunjukkan oleh polisi di Kabupaten Sampang, Madura. Hanya karena menerobos lampu merah, seorang pelajar dianiya hingga luka-luka. Pelajar malang tersebut bernama Nasir (17) seorang siswa SMA Negeri 2 Sampang.

Foto Korban (sumber: taufikurrahman Okezone)
Nasir pun dilarikan ke RSUD Sampang guna mendapatkan pengobatan dari pihak medis setelah menjadi korban pemukulan dua oknum anggota polisi lalulintas setempat.
Peristiwa penganiayaan ini berawal saat korban hendak berangkat ke sekolah dan berboncengan dengan temannya. Sesampai di lampu merah dekat terminal Sampang, korban menerobos lampu merah tersebut.
Karena dinilai melanggar lalu lintas, dua anggota polisi lalu lintas yang sedang bertugas langsung mengejar. Menurut keterangan korban, dia akhirnya terjatuh karena dipepet. Setelah jatuh dari motornya, korban dipukuli dan diinjak oleh oknum polisi tersebut.
Akibatnya, korban menderita sejumlah luka-luka yakni pada bagian dagu, siku lengan, serta lutut. Ironisnya, selain dipukuli hingga babak belur, korban masih juga ditilang. Korban membantah dirinya menerobos lampu merah. Menurutnya, saat itu lampu masih hijau.
Pihak keluarga korban menyayangkan tindakan dua oknum polisi ini dan nilai terlalu arogan.
Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, Nasir sempat diperiksa unit provoost Polres Sampang terkait dugaan pemukulan oleh anggota polisi ini.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Sampang, AKP Siti Maryatun, membantah anggotanya melakukan penganiayaan. Menurutnya, korban luka-luka karena terjatuh sendiri dari atas sepeda motornya setelah tersengol tidak sengaja oleh anggotanya di depan terminal Sampang.

Namun demikian, AKP Siti Maryatun memastikan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Sumber: Okezone

Sabtu, 24 September 2011

Astronomi Muda dari pulau Garam Madura

Liputan Madura: Gubuk itu sederhana dan berlantai tanah di tengah tegalan di Dusun Dualas, Pangongseyan, Sampang, Madura, Jawa Timur. Tidak akan ada yang menyangka jika gubuk itu dihuni seorang siswi yang baru-baru ini keluar sebagai juara nasional bidang astronomi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2011 di Manado, Sulawesi Utara.

Kemiskinan agaknya membuat Siti Fatima terpacu untuk belajar dengan rajin. Kegigihannya tidak hanya dalam belajar. Untuk berangkat ke sekolah yang jauhnya delapan kilometer, siswi kelas tiga SMA Negeri 1 Sampang ini harus berjalan kaki satu kilometer dari rumahnya karena tidak bisa dilalui sepeda motor. Setelah itu baru diantar pamannya ke jalan raya untuk selanjutnya naik angkutan ke sekolah.

Sayang, prestasi yang diraihnya di tingkat nasional dan regional di bidang astronomi kurang mendapatkan perhatian banyak kalangan. Siti Fatima hanya berharap bisa masuk Institut Teknologi Bandung jika nanti lulus dari SMA. Semoga saja, Siti yang sudah yatim dan memiliki ibu sebagai penjual ikan keliling itu bisa mengharumkan bangsa di masa depan.

Sumber: Liputan6.com

Jumat, 03 Juni 2011

Keindahan Air Terjun Toroan

Air terjun Toroan merupakan objek wisata yang telah terkenal sejak dahulu di Madura, berlokasi di Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, kabupaten Sampang. Berdasarkan pengamatan tim Liputan-Madura, Air terjun yang langsung bermuara ke laut ini memancarkan keindahannya saat pagi hari dan sore hari.
Selain keindahan air terjun, kita akan di manjakan dengan keindahan lautan utara madura yang biru dan tenang, dan disisi timur air terjun terdapat tebing-tebing karang yang indah.

Angka Kemiskinan di Sampang Turun

Liputan-Madura. Dalam kurun waktu dua setengah tahun lebih, data masyarakat miskin di Sampang menurun. hal tersebut diungkapkan Noer Tjahja Bupati Sampang dalam sebuah kesempatan di Pendopo Sampang.

Data penurunan angka kemiskinan tersebut berdasarkan pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 2008 lalu, yang tercatat 50,12% masyarakat Sampang dalam kategori miskin, namun tahun ini sudah menurun menjadi 31,92%.

Hal ini menunjukkan bahwa program Pemerintah Daerah hampir mencapai target yang diinginkan masyarakat Sampang. Bupati juga sempat mempertanyakan bahwa Sampang masih tergolong kota tertingal, padahal Jawa Timur bukan daerah tertinggal, sesuai dengan penelitian standart nasional.

Meski demikian pihaknya tetap akan berupaya untuk melanjutkan perjuangan menuju Sampang yang sejahtera.

sumber:suarasurabaya

Rabu, 01 Juni 2011

Menyoal Sewa Lahan PPI

Liputan-Madura. PT Triple S terkesan sebagai makelar untuk kepentingan PT Santos Ltd
Pemanfaatan lahan Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) di Desa Darma, Camplong, Sampang oleh PT Triple S (Sampang Sarana Shorebase) yang penuh kejanggalan terus disorot berbagai elemen masyarakat. Apalagi seiring masa kontrak habis 2011, pihak PT Triple S mengajukan surat perpanjangan masa kontrak (sewa) PPI itu kepada Pemkab Sampang.

Kontroversi di mata publik terkait pengelolaan PPI ini selain karena tidak sesuai peruntukan, eksistensi PT Triple S rupanya lebih terkesan sebagai ‘makelar’. Karena lahan pelabuhan yang disewa itu ternyata dialihkan ke PT Santos Ltd untuk dimanfaatkan Helipad (landasan helikopter) dan pergudangan perusahaan bergerak di bidang migas tersebut.

Ironisnya lagi, Pemkab Sampang maupun PT Triple S yang berstatus sebagai BUMD tidak pernah transparan mengenai kontrak kerjasama dalam pengelolaan PPI pada 2009 dan 2010 dengan nilai sewa Rp 115 juta per tahun.

Elemen masyarakat yang getol menyoroti, salah satunya adalah LSM Madura Development Watch (MDW). Sebelumnya, pemanfaatan lahan PPI itu sempat didemo berbagai elemen masyarakat maupun nelayan sekitarnya.

Mereka mempertanyakan aspek legalitas kontrak PPI itu. Karena aset daerah yang dikelola PT Triple S dengan menyewakan kembali lahan tersebut kepada Santos Ltd sebagai gudang peralatan kegiatan eksplotasi migas dan pangkalan Helipad, tak pernah transparan agar diketahui publik.

“Sebagai aset daerah alih fungsi PPI yang cenderung mencari keuntungan itu harus diketahui publik. Karena dikhawatirkan terjadi distorsi dari hasil pemasukan sewa lahan pelabuhan itu. Apalagi setelah kontraknya habis saya dengar akan diperpanjang lagi, sehingga kita minta keterbukaan pemkab, sesungguhnya seberapa besar kontribusi sewa lahan PPI terhadap pendapatan asli daerah,” kata Tamsul, Ketua MDW, Rabu (1/6) pagi tadi.

Dia berharap Pemkab tidak salah dalam mengambil kebijakan, sehingga bisa melahirkan persoalan hukum. Mengingat, , setiap pengelolaan aset negera maupun keuangan yang menyangkut kepentingan publik harus dipertanggung jawabannya.

“Saya minta keberadaan BUMD jangan dijadikan sapi perahan segelintir orang untuk menguruk keuntungan pribadi. Sedangkan masyarakat tidak mendapatkan apa-apa dari pengelolaan kekayaan alam. Rakyat hanya sebagai tuan rumah sekaligus penonton yang baik, “ tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Sampang, Ir Singgih Bektiono mengakui, PT Triple S sudah mengajukan surat permohonan perpanjangan kontrak sewa PPI. Pihaknya belum dapat memastikan apakah pengajuan perpanjangan sewa disetujui. “Itu kewenangan Pak Bupati untuk menyetujui,” ujarnya.

Sebenarnya penggunaan lahan PPI oleh BUMD milik Pemkab ini untuk mendukung kegiatan eksploitasi migas di lepas Pantai Camplong, lanjut dia sangat besar sekali manfaatnya bagi masyarakat. Selain menyerap tenaga kerja lokal, juga ikut mendongkrak PAD.

Pembangunan PPI memanfaatkan lahan 2,1 ha itu dimulai sejak 2005. Sayangnya, sampai sekarang masih belum rampung seluruhnya, bahkan terkesan terseok-seok, karena anggaran mencapai Rp 60 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kelautan. Mengingat besarnya dana yang dibutuhkan, sehingga proses pencairannya dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini, kelanjutan pembangunan PPI dianggarkan Rp 2,5 miliar. rud


Kucuran DAK Pembangunan PPI Camplong


Tahun Nilai

2005 Rp 1,2 miliar

2006 Rp 2,6 miliar

2007 Rp 3 miliar

2008 Rp 2,250 miliar

2009 Rp 2,1 miliar

2010 Rp 3,9 miliar

2011 Rp 2,5 miliar

Rabu, 25 Mei 2011

Bedah Novel dan Pelatihan Penulisan Cerpen with Teater Suneidesis

Liputan Madura. sebuah novel baru yang berjudul 'Tarian di ranjang kiai' yang terbit bulan april lalu akan dibedah di kampus Universitas Trunojoyo Madura.
novel yang ditulis oleh Yan zavin aundjand ini cukup unik,karena novel ini menggunakan setting sampang dan bangkalan, serta cerita dalam novel adalah true story.
Maka saksikan dan Hadirilah langung bedah novel ini.


Acara : Bedah novel "Tarian di Ranjang Kiai" dan pelatihan penulisan cerpen
Tgl : 29 mei 2011
Pukul : 07.30 - selesai
tempat : Gedung Student Center (GSC) Univ. Trunojoyo Madura


Pendaftaran: Rp. 10.000
fasilitas: Sertifikat, snack, softdrink, cerpen dari peserta penulisan cerpen akan di bukukan/antologi bersama.

CP : 087750515705 (sendy)
: 083853094024 (giyek)

so, jangan lupa hadir dan ikuti acaranya........
sekali dayung dua pulau terlampaui.......
sakali hadir dapat 2 ilmu sekaligus........

Sumber: Humas Panitia

Kamis, 19 Mei 2011

Prestasi anak - anak Laut utara Sumenep

Liputan-Madura.Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Masalembu merupakan satu-satunya SMA Negeri yang berada dipaling utara Kabupaten Sumenep dan terletak ditengah-tengah Laut Jawa itu, ternyata murid-muridnya mempunyai beberapa keunggulan dan potensi besar diberbagai aspek yang tak kalah dengan murid-murid SMA di kawasan daratan Kabupaten Sumenep.

Di bidang olahraga, siswa SMA Negeri 1 Masalembu berhasil mewakili Kabupaten Sumenep pada ajang pertandingan Sepak Takraw pada event Kejuaraan Daerah (Kejurda) antar pelajar se Jawa Timur yang berlangsung Maret 2011 di Surabaya, dan menggondol sebagai Juara III.

Kepala SMA Negeri 1 Masalembu, Abu Amin Dasuki, S.Pd kepada News Room mengatakan, semua potensi dan talenta di berbagai aspek, memang sedang giat-giatnya dikembangkan di sekolah yang dipimpinnya. Dan khusus olahraga Sepak Takraw, memang sudah menjadi langganan untuk mewakili Kabupaten Sumenep diberbagai kejuaraan.

Menurut Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (SPTI) Cabang Sumenep, H. Rusdi, organisasi yang dipimpinnya memang menaruh perhatian besar terhadap perkembangan Sepak Takraw di Kecamatan Masalembu.

Selain itu, pengembangan kegiatan olahraga di SMA Negeri 1 Masalembu tidak hanya pada cabang Sepak Takraw saja, akan tetapi juga pada cabang olahraga lainnya, seperti Sepak Bola, Bola Volly, Renang, Atletik, dan Karate-do yang secara rutin melaksanakan latihan.

Sedangkan pada bidang pengembangan saint dan keilmuan, siswa-siswi SMA Negeri 1 Masalembu pada tanggal 10 – 11 Mei 2011 juga ikut berpartisipasi mengadu kemampuan intelegensi dan nalar bersama muris-murid terbaik se Kabupten Sumenep dengan mengikuti Olympiade Saint Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Sumenep.

Dan pada tahun pelajaran 2010/2011 ini, yakni pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) SMA sederajat, SMA Negeri 1 Masalembu berhasil lulus 100 persen. Ini merupakan capaian yang bukan instant, tapi memang sudah dirancang dengan strategi yang matang melalui berbagai program intensifikasi kegiatan belajar mengajar, penambahan bimbingan khusus (binsus), try out yang bekerjasama dengan LBB Jogjakarta, hingga kegiatan spiritual berupa istighotsah dan hataman Al-Qur’an bersama.

Untuk bidang pengembangan seni dan budaya, SMA Negeri 1 Masalembu juga sangat respek memperhatikan dan mengembangkannya. Melalui kegiatan pengembangan seni teater, seni lukis, seni tari, dan seni musik. Sebagai puncak dari apresiasi pada kesenian tersebut, menyalurkan pada kegiatan Kirab Budaya Nasional, yang secara rutin dilaksanakan pada kegiatan ulangan semester atau ditampilkan pada kegiatan sakral, yaitu pada prosesi pelepasan purna belajar siswa kelas XII.

Khusus untuk pengembangan guru-guru kesenian, SMA Negeri 1 Masalembu juga ikut aktif bergabung dengan komunitas guru-guru seni terbaik se Kabupaten Sumenep yang tergabung dalam Handayani Art Center (HAC).

Dari semua potensi tersebut, dilaksanakan pada kegiatan intra kulikuler dan dimatangkan pada kegiatan ekstra kulikuler secara terencana, disiplin dan teratur. Namun, pada hal-hal yang bersifat daya dukung sarana dan prasarana masih belum memadai.

Untuk itu, perlu dukungan beberapa pihak, utamanya instansi terkait untuk lebih merespons lagi terhadap pengembangan semua potensi siswa SMA Negeri 1 Masalembu, saat percakapan dengan News Room sekitar pengembangan potensi sekolah yang dipimpinnya.


Sumber: www.sumenep.go.id

Memprihatinkan: jalan Provinsi di Tambal Sulam

Liputan-Madura.Langkah Pemprov Jatim meningkatkan jalan provinsi di sepanjang jalur Madura benar-benar mengecewakan. Dalam perbaikan jalan yang rusak parah mulai Bangkalan hingga Sumenep itu ternyata hanya ditambalsulam.

Pantauan Surabaya Post di lapangan, kondisi ruas jalan propinsi melintas di Pulau Garam ini benar-benar memprihatinkan. Seperti jalur menghubungkan Bangkalan – Sampang yang banyak diwarnai lubang serta bergelombang.

Secara rinci, jalan yang mengalami rusak berat jalur Sampang – Kec. Ketapang (2,77 km), lalu jalur Sumenep - Pantai Lumbang (4,22 km). Sedangkan ruas jalan yang masuk katagori rusak, di ruas Bangkalan- Batas Sampang 8,78 km, Kec. Ketapang Sampang - Batas Pamekasan mencapai 10,25 km dan jalur Sampang-Ketapang panjangnya yakni 23,65 km. Kata lain, jalan provinsi yang rusak mencapai panjang sekitar 50 km.

Karena kondisi jalan itu maka para pengemudi harus berhati-hati saat melintas di sana. Kenyamanan berkendaraan tidak hanya terganggu, juga keselamatan mereka terancam dengan banyaknya jalan berlubang mencapai diameter 10 meter – 20 meter.

Ironis lagi, perbaikan tambal sulam itu juga tak berjalan maksimal. Terbukti di lapangan jarang terlihat petugas yang melakukan perbaikan di sejumlah titik ruas jalan yang rusak. “Sudah banyak pengendara yang menjadi korban jalan rusak ini. Paling banyak pengedara sepeda motor yang jatuh karena terperosok lubang,” kata petugas Polres Sampang, Kamis (19/5) pagi tadi.

Ditambahkan, terkait kondisi jalan yang rusak parah mengancam keselamatan pengendara ini pihak Polres pernah berkirim surat ke Pemprov Jatim. Pihaknya berharap jalan provinsi yang rusak parah ini segera mendapat perhatian,--diperbaiki. “Sayangnya, perbaikan masih bersifat tambal sulam. Padahal kalai melihat kondisinya, semestinya perbaikan dilakukan menyeluruh, bukan sekadar menutup lubang-lubang saja,” tuturnya.

Sementara itu, Gentur Prihantono, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim ketika dikonformasi tidak menyangkalnya kalau perbaikan jalan di Madura yang dilakukan masih bersifat tambal sulam. Dijelaskan, dalam perbaikanj perbaikan jalan yang masih sebatas tambal sulam, pihaknya menganggarkan dana Rp 35 juta per kilometer.

Jika semua ruas jalan yang rusak di Madura,--mencapai sekitar 50 km, diperbaiki maka akan menghabiskan anggaran Rp 1,7 miliar. “Kita tetap melaksanakan proyek tambal sulam di sejumlah titik ruas jalan yang mengalami kerusakan tersebut. Bahkan saya sejauh ini selalu monitor pelaksanaan perbaikan jalan di lapangan,” katanya.

Gentur berkilah lambannya perbaikan ruas jalan provinsi di Madura disebabkan karena tidak ada pabrik aspal di Madura. Sehingga pihaknya terpaksa melakukan proyek tambal sulam untuk penanganan darurat. “Tambak sulam itu karena darurat dan memang mendesak. Jika dilakukan peningkatan jalan, tentunya masih harus menunggu pelaksanaan tender yang diperkirakan baru di mulai Juni mendatang,” tuturnya.

sumber: surabaya post Online

Kamis, 12 Mei 2011

BUPATI SE MADURA BENTUK FORUM KOMUNIKASI

Liputan-Madura. Bupati 4 Kabupaten di Madura menggagas untuk membentuk Forum Komunikasi Bupati se Madura. Pelaksanaan deklarasi pembentukan Forum Komunikasi Bupati se Madura dilakukan di ruang VIP Rumah Dinas Bupati Sumenep, Rabu (11/05).

Ditemui seusai pertemuannya, Bupati Sumenep, Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, pembentukan Forum Komunikasi Bupati se Madura sebagai upaya untuk membangun komitmen bersama dalam rangka membangun Madura. Sebab, 4 Kabupaten di Madura ini memiliki nasib yang sama, seperti tentang Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang nilainya sangat rendah, dan pembangunan ekonomi yang indeknya berkisar di angka 5.

Karena itu, untuk memajukan 4 Kabupaten di Madura perlu dilakukan pertemuan dan komunikasi yang intensif 4 Bupati di Madura, guna membahas program daerah dalam rangka memajukan Madura.

”Tidak ada kata lain untuk memajukan Madura, 4 Bupati di Madura harus bertemu untuk berbicara tentang Madura kedepan lebih maju, sehingga setiap 3 bulan sekali mengadakan pertemuan yang rencananya pada 28 Juli 2011 di Kabupaten Pamekasan.

Pada pertemuan kedua itu, rencananya membahas masalah tata ruang se Madura, bagaimana tata ruang itu disinkronkan diantara 4 Kabupaten, yang menyesuaikan dengan potensi masing-masing Kabupaten,”tegasnya.

Bupati menyatakan, pembentukan Forum Komunikasi Bupati se Madura bukan akibat dugaan lambannya kinerja Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) setelah pembangunan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), mengingat pihaknya pada dasarnya mendukung program BPWS dan mensinkronkan konsep pembangunan 4 Kabupaten dengan BPWS.

Harapan singkroniasi konsep antara kabupaten dimadura dengan BPWS untuk pemerataan pembangunan, sehingga tidak ada rebutan kue pembangunan pemerintah pusat oleh masing-masing Kabupaten di Madura.

”Setalah 4 kabupaten menyusun konsep pembangunan di madura, pada pertemuan selanjutnya kami berencana mengundang BPWS dan Bakorwil Madura untuk mensinkronkan konsep pembangunan di Madura. Itu dilakukan, demi mencegah adanya rebutan kue proyek pembangunan dari pusat, misalnya pusat mengucurkan dana untuk Kabupaten A, namun ternyata direbut Kabupaten lain, sehingga menghambat pembangunan Kabupaten yang lain, dan Madura pada umumnya,”ungkapnya.

Ditempat yang sama, Bupati Sampang Drs. H. Noer Tjahja mengungkapkan, pihaknya menyambut baik dengan pembentukan Forum Komunikasi Bupati se Madura dalam rangka membangun Madura. Hanya saja, untuk pertemuan selanjutnya harus melibatkan pihak BPWS yang tugas dan fungsinya sebagai Badan Pengembangan Madura termasuk juga melibatkan Bakorwil.

Karena ini pertemuan awal Bupati se Madura, tidak melibatkan BPWS dan Bakorwil, tapi untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya, tentu saja perlu melibatkan mereka, karena BPWS yang menangani pengembangan Madura setalah beroperasinya Jembatan Surabaya- Madura,”imbuhnya.

Sementara itu, pembentukan Forum Komunikasi Bupati se Madura dihadiri oleh Bupati Sumenep, Bupati Pamekasan dan Bupati Sampang, sedangkan Bupati Bangkalan berhalangan hadir, karena ada acara diluar kota. Namun Bupati Bangkalan berniat untuk datang Ke Sumenep pada hari Sabtu besok untuk menindak lanjuti pembentukan Forum Komunikasi Bupati se Madura tersebut.

Bahkan, dalam pembentukan Forum tersebut juga dihadiri oleh masing-masing Sekretaris Daerah dari 4 Kabupaten di Madura.

Sumber: sumenep.go.id

Pelayanan RSUD Sampang Dinilai buruk

Liputan-Madura. Sejumlah mahasiswa bersama dengan para pengendara becak berunjuk rasa di depan gedung DPRD Sampang Rabu (11/5). Mereka menuntut direktur utama RSUD Sampang diganti karena banyak pelayanan terhadap masyarakat di RSUD tersebut yang tidak diperhatikan.

Para pendemo menuding RSUD Sampang pilih kasih terhadap pasien yang dirawat dengan menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Bahkan, ada perawat RSUD Sampang yang menghardik keluarga pasien karena berasal dari keluarga miskin. Ada juga pasien yang meninggal di rumah sakit karena terlambat mendapatkan penanganan. Mereka meminta anggota Dewan melakukan inspeksi mendadak ke RSUD dan mengganti direktur utama RSUD Sampang.

Para mahasiswa terus berorasi di depan gedung DPRD. "Mereka datang ke RSUD dengan kartu Jamkesmas, tapi mereka terbengkalai sehingga mereka terpaksa pindah ke rumah sakit lain. Apakah ini yang namanya hati nurani rakyat?" teriak mahasiswa.

Satu jam para pendemo melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD, namun tak satu pun anggota Dewan yang menemui pengunjuk rasa. Karena kesal, mahasiswa akhirnya membakar keranda mayat di tengah jalan. Polisi menganggap aksi ini mengganggu lalu lintas. Mereka kemudian membubarkan demontrasi.

Sumber:Liputan6.com

Rabu, 13 April 2011

Soal UN diterima Polres Sampang

Liputan-Madura.Ujian nasional sekolah menengah atas tinggal menghitung hari. Pengamanan naskah soal kian diperketat. Naskah yang sudah disegel, diterima Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Sampang, Jawa Timur, Rabu (13/4) dini hari.  Naskah UN diambil dari Kepolisian Penjaga Pelabuhan dan Pantai Kepolisian Resor Tanjungperak, Surabaya, Selasa pagi. Pengawalan ketat dengan mengendarai mobil bok dengan pintu disegel dan terkunci.  Menurut Kabag Ops Polres Sampang Komisaris Polisi Danuri mengatakan pengamanan naskah soal UN dalam bentuk kardus telah ditaruh di Mapolres Sampang. Rencananya, proses sortir naskah ujian akan dilakukan pada Rabu pagi.  Pelaksanaan UN SMA akan dilaksanakan Senin depan. Ada 4.250 siswa yang mengikutinya dan tersebar di 22 tempat.

Sumber: metrotv

Rabu, 09 Maret 2011

Pemandian Sumber Otok Sampang Madura

Pemandian Sumber Otok merupakan salah satu objek Wisata alam Kabupaten pamekasan yang terletak di Desa Taddan , Kec Camplong , ditempuh kurang lebih 4 km dari Pusat kota Sampang melalui jalur arteri Nasional yaitu jalan Sampang-Pamekasan. di pemandian Sumber Otok, anda dapat menikmati wisata pemandian/kolam renang sumber mata air alami yang mengandung mineral alami dilengkapi tempat berteduh dan permainan anak-anak merupakan tawaran liburan keluarga yang menarik di akhir pekan.