Sabtu, 25 Juni 2011

Satu-satunya di dunia, Singkong di makan dengan soto (hanya dimadura)

 Liputan-Madura. Jika anda sedang berada di kabupaten sumenep anda wajib hukumnya menyicipi kuliner unik ini, soto yang di dalamnya ada singkong. Masyarakat sumenep menyebut kuliner ini dengan "Soto Sabrang", sabrang sendiri sebutan unutk singkong dalam bahasa madura. Dalam pembautanya sendiri soto sabrang tidak ada bedanya dengan pembuatan soto madura lainya, namun ada yang unik yaitu penambahan singkong yang dikukus  didalamnya, untuk rasanya sendiri jangan di tanyakan lagi.
Bagi anda yang penasaran dengan rasa soto ini silahkan kunjungi beberapa tempat yang saat ini menyediakan soto sabrang, dan bagi anda yang penasaran dan ingin membuatnya sendiri dirumah berikut resepnya:

Bahan-bahan:

- 500 gram babat

- 500 gram usus

- 1 ruas ibu jari jahe

- 1/2 sendok makan merica

- 5 buah bawang putih

- 4 batang daun bawang, potong memanjang dan digoreng hingga kering.


Pelengkap

- Soun

- Bumbu kacang: kacang goreng, digerus halus, lalu tambahkan petis ikan

- Lontong/ketupat

- Singkong (Sabrang), kukus

- Taoge pendek, goreng kering

- Jeruk nipis, bawang goreng, kecap manis, irisan daun bawang

Cara Membuat:

- Rebus babat dan usus hingga empuk

- Haluskan bawang putih dan merica, kemudiand tumis hingga harum

- Masukkan ke dalam rebusan babat dan usus, tambahkan jahe

- Rebus terus hingga bumbu meresap

- Lalu masukkan daun bawang goreng

Cara Membuat:

- Rebus babat dan usus hingga empuk

- Haluskan bawang putih dan merica, kemudiand tumis hingga harum

- Masukkan ke dalam rebusan babat dan usus, tambahkan jahe

- Rebus terus hingga bumbu meresap

- Lalu masukkan daun bawang goreng

Sate lalat Sajian Kuliner dari Madura

Liputan-Madura.Kuliner bernama "sate" identik dengan kuliner khas madura, namun di madura sate beragam jenisnya, dan salah satu yang menarik adalah sate lalat. Sate lalat bukan berarti dari lalat, akan tetapi daging ayam atau kambing yang dipotong-potong kecil dan karena kecil-kecil maka di juluki sate lalat. Kuliner ini berasal dari kabupaten pamekasan. Dalam penyajiannya sate lalat biasanya diiringi dengan bumbu kacang yang gurih. Ada beberapa tempat yang dapat menjadi rujukan bagi anda yang hendak menikmati kelezatan makanan ini, salah satunya adalah warung pak ento di jalan niaga pamekasan, anda dapat mengunjungi warung tersebut selepas jam 4 sore, karena warung pak ento yang kini di kelola pak muhammad baru buka jam 4 sore.

Dan bagi anda yang tidak berkesempatan untuk datang ke pamekasan dan menikmati kelezatan sate lalat, mungkin resep sate lalat dibawah ini dapat di coba di rumah.


Resep Bahan Sate lalat;

* daging kambing 500 gram
* kecap manis 150 ml
* jeruk limau 2 buah
* tusuk sate 50 buah

Resep Bumbu Kacang Sate lalat;

* kacang tanah 250 gram, goreng
* bawang putih 4 siung
* bawang merah 5 butir
* cabe merah 2 buah
* air 500 ml
* garam secukupnya
* kecap manis 100 ml
* bawang goreng

Resep Pelengkap Sate lalat;
* lontong
* nasi

Cara Membuat Sate lalat;
  1. Potong daging kambing 0,5sampai 1 cm bentuk dadu, lalu tusuk dengan tusuk sate dan lakukan hingga habis, sisihkan.
  2. Haluskan semua bahan bumbu kacang kecuali kecap, dan air hingga lembut, lalu campur dengan kecap dan air, masak hingga berminyak dan matang, angkat.
  3. Lumuri sate kambing dengan kecap yang telah ditambahkan sedikit bumbu kacang hingga permukaannya rata.
  4. Bakar sate hingga matang sambil dibolak-balik dan dilumuri sisa bumbu kecap, angkat,tidak perlu lama-lama untuk membakar sate lalat sebab potongan dagingya kan kecil-kecil jadi tidak terlalu lama proses pembakaranya.
  5. Sajikan sate kambing dengan bumbu kacang, jeruk limau, taburi dengan bawang goreng, dan lontong.
Resep diatas dapat anda modifikasi sendiri.

Rabu, 15 Juni 2011

Pengemis asal Sumenep diamankan Pol PP Kota singkawang

Liputan-Madura.Satpol PP Kota Singkawang kembali menangkap dua pengemis, Hammek (45) dan Tolaini (14).

Keduanya ditangkap saat sedang bedara di Jalan Stasiun, Singkawang Barat, Rabu (15/06/2011). Hammek mengakui bahwa Tolaini adalah anaknya yang mengalami cacat fisik tidak bisa melihat.

Pengemis asal Sumenep Jawa Timur ini membawa uang sekitar Rp 300 ribu hasil mengemis selama tiga hari di wilayah Singkawang-Bengkayang.

Kasat Pol PP Kota Singkawang, Karyadi, mengatakan kedua pengemis itu akan dibawa ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Singkawang. "Kita koordinasi dengan instansi terkait, penanganan apa yang diberikan untuk pengemis ini," katanya.


Sumber:TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Menunggu kiprah Ekonomi Syariah di Pesantren

Liputan-Madura.PAMEKASAN - Sistem ekonomi syariah hingga kini belum dipraktekkan di kalangan pesantren. Demikian kata Sekretaris Komisi Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan, Matnin, pada Rabu (15/6).

"Kalangan pesantren hanya memahami ekonomi syariah sebatas ilmu pengetahuan, tapi masih sangat sedikit yang menjadi praktisi," kata Matnin.

Akibatnya, pengembangan ekonomi syariah terasa sulit dan bahkan cendrung jalan di tempat. Padahal dari sisi potensi, khususnya Pamekasan, ekonomi syariah memiliki peluang bagus dan bahkan sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi, Madura secara umum dan Pamekasan secara khusus merupakan basis pondok pesantren sehingga nantinya akan lebih mudah diterima masyarakat.

Pria lulusan Magister Ekonomi Islam IAIN Surabaya ini menyatakan bahwa minimnya pelaku ekonomi syariah di Pamekasan karena selama ini belum ada kebijakan struktural dari pemerintah untuk berupaya mengembangkan jenis kegiatan ekonomi ini. "Jika pemerintah perhatian dalam hal ini, saya kira bisa dikembangkan. Ini tinggal memanfaatkan potensi yang sudah ada saja," katanya menambahkan.


Sumber: www.republika.co.id


Pelajar Tertangkap Basah sedang Pesta Miras

Liputan-Madura.Lima pelaku pesta minuman keras (miras), ditangkap oleh jajaran Polsek Kota Pamekasan. Dua dari lima peserta yang kedapatan pesta miras tersebut, diketahui masih berstatus pelajar yang mengenyam pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Inisial pelaku yang masih pelajar, yakni FA (16), warga kelurahan Barurambat Timur masih berstatus siswi kelas IX SMP dan RN(14), siswa SMP asal Kelurahan Nyalabu Daya, Kecamatan Kota Pamekasan. Saat ditangkap, dua pelajar tersebut dalam keadaan mabuk dan teler berat.

Sementara, tiga pelaku lain yakni berinisial MH(18), pengangguran asal Kelurahan Nyalabu Daya, RF(18) asal kelurahan Bugih Pamekasan dan HR (18), asal Kota Pemekasan. Kini, kelima pelaku pesta miras tersebut sedang menjalani pemeriksaan secara intesif di Polsek Kota.

“Mereka kami tangkap saat pesta miras di salah satu rumah kosong, Jalan Teja Timur, Kelurahan Jungcangcang, Kota. Dua diantaranya masih berstatus pelajar,” ujar Kapolsek Kota, AKP Mustagfir, Rabu (15/6/2011).

Mustagfir menjelaskan, untuk pelaku yang terakhir dengan inisial HR, sempat melarikan diri. Namun, belakangan memilih untuk menyerahkan diri dengan diantar oleh orang tuanya. Itupun tanpa ada suatu paksaan atau ancaman, dari pihak kepolisian, melainkan atas kesadaran pelaku sendiri.

Meski sudah ada lima pelaku pesta miras yang tertangkap. Mustagfir menambahkan, masih ada satu pelaku lain yang melarikan diri, masih belum menyerahkan diri. Identitas dari pelaku yang kabur, sudah dikantongi dan pihaknya berkoordinasi dengan orang tua pelaku.

“Tinggal satu orang lagi pelaku pesta miras yang belum menyerahkan diri. Hari ini (kemarin), rencanya akan kami panggil orang tua yang bersangkutan,” tegasnya.

Mustagfir menambahkan, kasus tersebut akan tetap diproses sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Selanjutnya, pihaknya juga akan memberikan pembinaan kepada seluruh orang tua dari pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk orang tua siswi yang ikut pesta miras.

“Sebagian masih belum bisa dimintai keterangan, karena masih dalam kondisi mabuk,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu tersangka yang ditangkap saat pesta miras, MH, 18, mengaku hanya diajak oleh temannya. Dia sendiri, sebenarnya tidak mau ikut, karena dalam kondisi tidak ada uang yang dibuat untuk urunan membeli miras.

“Berhubung diajak gratisan, ya ikut saja dan ternyata hasilnya malah seperti ini (ditangkap),” ujarnya.


Sumber: news.okezone.com

Eksekusi Rumdin Kapolwil Madura terancam tak terlaksana

Liputan-Madura.Pengadilan Negeri Kabupaten Pamekasan hingga saat ini belum juga mengeksekusi rumah dinas Kepala Polwil Madura yang kini dijadikan rumah dinas Kepala Polres Pamekasan.

Menurut Ketua PN Kabupaten Pamekasan, Zulfahmi meski Mahkamah Agung pada 22 Mei 2007 lalu telah mengeluarkan putusan berkekuatan hukum tetap, pihaknya masih mengupayakan jalan damai. "Jangan ada eksekusi paksa, kedua belah pihak harus damai," katanya, Kamis, 15 juni 2011.

Zulfahmi beralasan, perencanaan eksekusi masih menunggu tindak lanjut dari pertemuan kedua pihak yang bersengketa pada 27 April lalu. Dalam pertemuan itu ada beberapa kesepakatan yang dicapai seperti polisi bersedia dieksekusi namun meminta waktu. "Tapi sampai sekarang belum ada yang melapor ke saya, apakah kesepakatan itu sudah di akte notariskan atau tidak," ujarnya.

Kepala Humas PN Pamekasan, Rendra Yozar mengakui eksekusi rumah dinas Kepala Polres Pamekasan ini rumit. Alasannya, karena objek eksekusi adalah institusi polisi. Padahal biasanya dalam eksekusi Pengadilan selalu meminta tolong polisi. "Kalau eksekusi dilaksanakan, kami akan minta bantuan pengamanan dari Polda Jatim," katanya.

Sebelumnya kepada Tempo, Kepala Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Anjar Gunadi berkeras tidak akan mengosongkan rumah dinasnya kalau yang memerintahkan pengadilan. "Kalau Kapolda bilang hari ini saya keluar, saya akan keluar saat ini juga, itu prosedurnya," katanya.

Dia mengaku, meski sudah keluar putusan berkekuatan hukum tetap, dirinya bersama keluarga masih bisa tidur nyeyak di rumah yang dibangun di atas tanah seluas 1.270 meter persegi itu.


Sumber: Tempointeraktif.com

Senin, 13 Juni 2011

Ruang Reahbilitasi Narkoba akan dibangun di Sumenep

Liputan-Madura.Sumenep.Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sumenep, Jawa Timur merencanakan membangun ruangan khsusus untuk rehabilitasi pecandu narkoba.

Ruangan khusus itu rencananya akan dibangun di kompleks Rumah Sakit Daerah (RSD) setempat.

Menurut Ketua BNK Sumenep, Soengkono Sidik, Minggu (13/6), rencana pembangunan ruang khusus untuk pecandu narkoba itu ditargetkan akan direalisasi tahun depan.

Saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi instensif dengan pimpinan RSD Sumenep untuk persiapan pembangunannya.

"Setelah memiliki ruang khusus rehabilitasi itu, semua pecandu narkotika akan ditempatkan di ruang itu sampai benar-benar pulih," katanya.

Sejauh ini, kata Soengkono, desain bangunan dan jumlah ruang yang disesuaikan dengan kapasitas areal yang tersedia di RSD Sumenep, masih dalam proses penyelesaian.

Desain bangunan itu, nantinya, akan dibahas bersama DPRD setempat untuk disetujui.

"Pendanaan program ini menggunakan dana APBD Propinsi dan APBN," katanya tanpa menjelaskan besaran anggaran dana yang dibutuhkan.

Sumber: Mediaindonesia.com

Mengenal Batik Madura (Mewujudkan Ensiklopedi Batik Madura)

Saat ini siapa yang tidak mengenal Batik, namun tahukah anda sebenarnya apa itu batik?
apalagi batik Madura.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia Batik adalah kain bergambar yg pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam paad kain itu, kemudian pengolahannya diproses dng cara tertentu; sementara menurut Wikipedia "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".

Sampai saat ini crew liputanmadura belum mampu melacak sejarah batik di madura satu persatu, namun crew liputanmadura berhasil mengetahui beberapa lokasi perajin batik madura di pulau madura

Bangkalan
Di Kabupaten Bangkalan, pengrajin batik umumnya berpusat di Kecamatan Tanjung Bumi, berjarak sekitar 40 Km dari Kota Bangkalan (1 jam perjalanan). Motif batik Tanjung Bumi ada sekitar 100 macam dengan ciri khas warna merah (menyala), hitam, dan hijau. Di antaranya yang populer adalah jenis Tasik Malaya, Pacar Cina, Kapal, Karpote, Burung, Kupu-kupu, Perahu, Udang, Padi, Topak, Si Pari, Panji Susi, dan Panji Lengkok.Tapi kini ada modifikasi sesuai permintaan. Seperti untuk orang Eropa yang cenderung suka kombinasi dengan putih (biru/putih). dan untuk orang Jepang yang gemar warna-warna menyala, merah, dan hijau.

Sampang

Di Kabupaten Sampang, daerah yang terkenal menjadi pusat batik terletak di Desa Kotah, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Smapang. berjarak sekitar 30 Km dari kota sampang (45 menit perjalanan).Umumnya batik dari desa kotah bermotif kembang dan burung paling dominan dengan warna merah dan hijau.

Pamekasan
Sedikitnya, ada enam titik sentra batik di kabupaten tersebut, yakni Kecamatan Pamekasan sebanyak 5 sentra batik tulis, Kecamatan Proppo sebanyak 12 sentra batik, Kecamatan Palengaan terdapat 6 sentra, Kecamatan Waru ada satu sentra, Kecamatan Pegantenan dua sentra dan di Kecamatan Tlanakan sebanyak satu sentra batik. Untuk motif batik pamekasan sendiri motif batik seperti Sekarjagat, Keong Mas, Matahari, Daun Memba (daun mojo), Gorek Basi. Beberapa motif batik Pamekasan, yang sudah di patenkan di Depkumham, seperti Keraben sapeh, sakereh, Kempeng saladerih, padih kepa’, manik-manik.

Sumenep
Pusat kerajinan batik di Kabupaten Sumenep berada di didesa Pekandangan Barat Kecamatan Bluto. Batik Tulis Sumenep ini mempunyai ciri khas yaitu motif Ayam dan warna merah yang menjadi ciri khas batik Madura pada umumnya.


Doakan kami dapat melanjutkan peliputan

www.LiputanMadura.com
-mengenal madura lebih dekat-

Sabtu, 04 Juni 2011

Kelulusan SMP pamekasan 99,92 persen

Liputan-Madura.Prosentase kelulusan siswa SMP Sederajat di Pamekasan mencapai 99,92 persen. Ini disampaikan Slamet Gustiantoko Panitia UN SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan.

Dari total 14.845 siswa, siswa SMP Mts yang tidak lulus jumlahnya 9 orang. Rinciannya, 3 siswa dari MTs. 3 lainnya dari SMP Terbuka, kemudian 2 siswa dari SMP Negeri dan 1 siswa dari SMP Swasta.

“Untuk siswa nilai UN tertinggi, kita belum dapat informasinya,” ujar Slamet ketika dimintai konfirmasi kelulusan siswa SMP.

Ia menambahkan, kabupaten Pamekasan menduduki peringkat Empat di Jawa Timur dengan nilai rata-rata UN 32.96.

“Kalau peringkat pertama diraih Lamongan. Yang kedua Sidoarjo dan ketiga Gresik,”

Disdik kata Slamet terus berupaya menciptakan kabupaten Pamekasan menjadi ikon pendidikan yang semakin baik ke depan.


sumber: Suarasubaya.net

Produksi Kopra terancam Hama Kwangwung

Liputan-Madura.Sejak tiga bulan terakhir para petani kelapa di Sumenep resah. Mereka mengeluhkan serangan hama kwangwung yang mulai mematikan ribuan pohon kelapa di sana. Ironisnya, hama kwangwung yang menyebabkan ujung pohon kelapa membusuk ini masih sulit di atasi.

Serangan hama kwangwung diperkirakan menyebar hampir di seluruh wilayah kebun kelapa,--terparah melanda di wilayah Kec. Gapura dan Kec. Guluk-Guluk. Akibat serangan hama itu, ujung pohon kelapa membusuk dan daun kelapa patah dalam hitungan hari. Dampaknya bisa mengancam produksi kopra yang selama ini menjadi komuditas andalan masyarakat setempat.

Syamsul (45), warga Desa Bintaro Kec. Gapura, mengatakan, serangan hama kwangwung membuat petani kelabakan. Mengingat hama itu telah menurunkan hasil panen, padahal permintaan pasar cenderung membaik. “Kalau sudah pohon kelapa ujungnya yang diserang hama kwangwung, otomatis gagal panen. Bahkan, pohon kelapa lambat laun mati membusuk,” katanya, Sabtu (4/6) tadi pagi.
Saat ini, lanjut Syamsul, pembuatan kelapa kopra cukup menggairahkan perekonomian petani kelapa. Sebab, satu buah kelapa di pasaran hanya segara Rp1.500 perbiji, namun setelah dibuat kelapa kopra harganya lebih mahal. “Untuk membuat kopra seberat 1 kilogram membutuhkan 4 buah kelapa dan bisa dijual seharga Rp 9 ribu,” ujarnya.

Hasil pendataan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, hama kwangwung saat ini sudah menyerang sekitar 29 ribu pohon. “Serangan hama kwangwung memang sulit diatasi secara maksimal. Yang bisa kami lakukan hanya dengan penyemprotan yang sejauh ini hasilnya memang belum maksimal,” kata Nasyahbandi, Kabid Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep.

Untuk menekan luasan serangan kwangwung, pihaknya menyarankan petani agar segera memotong pohon kelapa yang sudah mati. “Jadi, sebelum dijadikan sarang hama kwangwung, lebih baik dipotong dan dibakar,” tandasnya.


Sumber: Surabayapostonline

Jumat, 03 Juni 2011

Mau Noki E7 Versi China Murah Meriah

Tretan LiputanMadura tau kan Nokia E7, tentunya juga tahu ada versi Chinanya, ini dia Nokia E7 Versi China. Ponsel kloningan E7 ini sangat biasa dalam spesifikasinya,maklum,namanya juga versi 'abal-abal' tentu saja jauh dari spesifikasi fitur aslinya. Layar yang disuguhkan sedikit lebih kecil, hanya 3,5 inci, dibandingkan dengan Nokia E7 yang berukuran 4 inci. Juga jangan bermimpi memiliki OS Simbian ^3 ataupun Android ber di ponsel ini.karena gadget ini hanyalah sekedar nonsmartphone berchip MTK namun bertampang smartphone.
Belum diketahui berapa besaran resolusi kamera dan rekam videonya,namun untungnya ponsel Cina ini mempunyai Wi-Fi bagi Anda yang suka berselancar di Internet, dan punya radio FM.

Kalau tretan tertarik LiputanMadura punya beberapa Stok Nokia E7 Kloningan ini, cuma kami bandrol Rp. 950.000, - saja. kalau tertarik hubungi kami 081803004631 berikut spesifikasi dan tampilannya:
dual sim card dual standby
Very clear 3.0inch touch screen, PX: 640*480
Two cameras(Biggest out put:640*480)
Flash light for the back camera
Slide to unlock
Bluetooth A2DP
FM radio(can output voice)
E-book reader
MP4,MP3
JAVA 2.0
Gravity inducer ,auto horizonal screen
Quad band:GSM 850/900/1800/1900MHZ
Handshaking functions(Wallpaper switch/Song Switch/Fm channel switch/TV channel switch/Screen roate/Motion games/Call silent
19.5M internal phone memory,Support to 8GB TF card extend max.
Multi-languages

Accessories :
* 2 battery
* 1 charger
* 1 earphone
* 1 USB cable
* 1 user manual

Liputan Madura Menurut Anda?

Liputanmadura.com masih muda belia, mohon saran dan Kiritik dari pembaca Sekalian.TautanSilahkan Isi komentarnya :-)
Komentar dari Blogger yang Bagus Kami Follow + Link.

Keindahan Air Terjun Toroan

Air terjun Toroan merupakan objek wisata yang telah terkenal sejak dahulu di Madura, berlokasi di Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, kabupaten Sampang. Berdasarkan pengamatan tim Liputan-Madura, Air terjun yang langsung bermuara ke laut ini memancarkan keindahannya saat pagi hari dan sore hari.
Selain keindahan air terjun, kita akan di manjakan dengan keindahan lautan utara madura yang biru dan tenang, dan disisi timur air terjun terdapat tebing-tebing karang yang indah.

Pantai Talang Siring Keindahan Pantai Madura

Pamekasan selaian dikenal dengan Kota Gerbang salamnya juga memiliki objek Wisata Pantai, yang indah, tepatnya "Talang Siring" yang terletak di Desa Montok Kecamatan Larangan,Kabupaten Pamekasan Madura,Jawa Timur. berjarak ± 14 Km arah timur dari Kota Pamekasan, dapat ditempuh dengan mobil angkutan umum.
Sayangnya sampai tulisan ini dipublikasikan kondisi pantai talang siring memperihatinkan, semoga ada keseriusan dari Pemkab dan masyarakat unutk mengelola potensi wisata ini.

Angka Kemiskinan di Sampang Turun

Liputan-Madura. Dalam kurun waktu dua setengah tahun lebih, data masyarakat miskin di Sampang menurun. hal tersebut diungkapkan Noer Tjahja Bupati Sampang dalam sebuah kesempatan di Pendopo Sampang.

Data penurunan angka kemiskinan tersebut berdasarkan pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 2008 lalu, yang tercatat 50,12% masyarakat Sampang dalam kategori miskin, namun tahun ini sudah menurun menjadi 31,92%.

Hal ini menunjukkan bahwa program Pemerintah Daerah hampir mencapai target yang diinginkan masyarakat Sampang. Bupati juga sempat mempertanyakan bahwa Sampang masih tergolong kota tertingal, padahal Jawa Timur bukan daerah tertinggal, sesuai dengan penelitian standart nasional.

Meski demikian pihaknya tetap akan berupaya untuk melanjutkan perjuangan menuju Sampang yang sejahtera.

sumber:suarasurabaya

Kamis, 02 Juni 2011

Radiant English Course, Belajar bahasa Inggris & bahasa Arab lebih Mudah

tretan Liputanmadura yang tertarik utuk mendalami Bahasa Inggris dan bahassa Arab Ada Informasi tempat Kursus, silahkan mampir.
Ingin bisa Bahasa Inggris dan Bahasa Arab cepat & ekonomis datang saja ke: REC (Radiant English Course) & DAA ( Durusul Arabiah Al - Ahmadiayah) di BHA (Boarding House of Al- Tsarwiyah) fasilitas asrama putra - putri dengan sistem full time (24 jam) praktek & bimbingannya dengan beberapa ketentua.
Lokasi:

Sekretariat REC - BHA Wuru Barat, Waru, Pamekasan
(buka 24 jam) atau melalui telepon 0817593890

Informasi lebih lengkap silahkan klik disini

Rabu, 01 Juni 2011

Memprihatinkan : 50 % Terumbu Karang di Gili raja Rusak


Liputan-Madura.Sungguh disayangkan, ketika Pemkab Sumenep getol merayu investor untuk mengembangkan wisata bahari kepulauan, justru eksotiknya terumbu karang di perairan Pulau Gili Raja (Giligenting) mengalami kerusakan 50 persen.
Keberadaan terumbu karang yang semestinya bisa menjadi primadona untuk dijual ke wisatawan itu diduga menjadi korban peledakan bom ikan. Kondisi itu ditambah dengan air laut tercemar dengan tumpukan sampah dan kotoran lain yang sengaja dibuang kelaut.

Kerudakan terumbu karang ini juga pernah diekspos komunitas penyelam dari Surabaya melakukan survie di perairan, seiring dengan rencana pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengembangkan wisata laut.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Sumenep, M. Nasir ikut menyesalkan kondisi terumbu karang itu. “Semestinya potensi laut yang bisa mendukung obyek wisata bahari ini dijaga kelestarian oleh masyarakat. Kelestarian terumbu karang itu pun tetap menjadi perhatian kita semua,” ujarnya, Rabu (1/6) pagi tadi.

Dia kembali menyesalkan ulah warga yang kurang menjaga potensi laut. Kesadaran menjaga keselamatan terumbu karang dan kebersihan laut masih lemah. “Ke depan perlu ada kerjasama yang baik dan menciptakan kesadaran lingkungan,” tuturnya. "Saya mengharapkan nelayan juga tidak lagi menggunakan bom ikan dan tidak membuang sampah ke laut. Sebab kerusakan terumbu karang sudah mencapai 50 persen," terangnya.
Selain itu, pihaknya meminta agar masyarakat ikut mengawasi nelayan yang datang dari luar daerah yang pada umumnya menggunakan bom ikan untuk mendapatkan hasil. "Tanpa keterlibatan warga setempat melakukan pengawasan sulit terwujud menjaga keselamatan laut," tandasnya.
Kalau Pulau Gili Raja, lanjut dia, memang sangat cocok untuk wisata diving atau snorkling karena dasar lautnya bagus dan kondisi ombaknya bersahabat. Bahkan selama ini sudah sering dijadikan tempat beristirahat para pesiar kapal besar.

Pulau Gili Raja mempunyai sejarah tersendiri dengan berdirinya Nusantara ini. Dulu pulau yang berada di Selatan Kota Sumenep menjadi tempat bersandarnya kapal perang dan kapal pedagang Belanda dan Jepang. "Sampai saat ini, kapal pedagang milik Belanda yang tenggelam masih utuh dan ada di Perairan Pulau Gili Raja," paparnya.
Pulau yang terletak di Selat Madura itu terbagi dalam empat desa. Yakni, Desa Banmaling, Lombang, Jati dan Desa Banbaru. Untuk menuju pulau itu hanya membutuhkan waktu satu jam dengan menggunakan perahu layar motor (PLM) dari Pelabuhan Cangkaraman, Bluto.

Menyoal Sewa Lahan PPI

Liputan-Madura. PT Triple S terkesan sebagai makelar untuk kepentingan PT Santos Ltd
Pemanfaatan lahan Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) di Desa Darma, Camplong, Sampang oleh PT Triple S (Sampang Sarana Shorebase) yang penuh kejanggalan terus disorot berbagai elemen masyarakat. Apalagi seiring masa kontrak habis 2011, pihak PT Triple S mengajukan surat perpanjangan masa kontrak (sewa) PPI itu kepada Pemkab Sampang.

Kontroversi di mata publik terkait pengelolaan PPI ini selain karena tidak sesuai peruntukan, eksistensi PT Triple S rupanya lebih terkesan sebagai ‘makelar’. Karena lahan pelabuhan yang disewa itu ternyata dialihkan ke PT Santos Ltd untuk dimanfaatkan Helipad (landasan helikopter) dan pergudangan perusahaan bergerak di bidang migas tersebut.

Ironisnya lagi, Pemkab Sampang maupun PT Triple S yang berstatus sebagai BUMD tidak pernah transparan mengenai kontrak kerjasama dalam pengelolaan PPI pada 2009 dan 2010 dengan nilai sewa Rp 115 juta per tahun.

Elemen masyarakat yang getol menyoroti, salah satunya adalah LSM Madura Development Watch (MDW). Sebelumnya, pemanfaatan lahan PPI itu sempat didemo berbagai elemen masyarakat maupun nelayan sekitarnya.

Mereka mempertanyakan aspek legalitas kontrak PPI itu. Karena aset daerah yang dikelola PT Triple S dengan menyewakan kembali lahan tersebut kepada Santos Ltd sebagai gudang peralatan kegiatan eksplotasi migas dan pangkalan Helipad, tak pernah transparan agar diketahui publik.

“Sebagai aset daerah alih fungsi PPI yang cenderung mencari keuntungan itu harus diketahui publik. Karena dikhawatirkan terjadi distorsi dari hasil pemasukan sewa lahan pelabuhan itu. Apalagi setelah kontraknya habis saya dengar akan diperpanjang lagi, sehingga kita minta keterbukaan pemkab, sesungguhnya seberapa besar kontribusi sewa lahan PPI terhadap pendapatan asli daerah,” kata Tamsul, Ketua MDW, Rabu (1/6) pagi tadi.

Dia berharap Pemkab tidak salah dalam mengambil kebijakan, sehingga bisa melahirkan persoalan hukum. Mengingat, , setiap pengelolaan aset negera maupun keuangan yang menyangkut kepentingan publik harus dipertanggung jawabannya.

“Saya minta keberadaan BUMD jangan dijadikan sapi perahan segelintir orang untuk menguruk keuntungan pribadi. Sedangkan masyarakat tidak mendapatkan apa-apa dari pengelolaan kekayaan alam. Rakyat hanya sebagai tuan rumah sekaligus penonton yang baik, “ tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Sampang, Ir Singgih Bektiono mengakui, PT Triple S sudah mengajukan surat permohonan perpanjangan kontrak sewa PPI. Pihaknya belum dapat memastikan apakah pengajuan perpanjangan sewa disetujui. “Itu kewenangan Pak Bupati untuk menyetujui,” ujarnya.

Sebenarnya penggunaan lahan PPI oleh BUMD milik Pemkab ini untuk mendukung kegiatan eksploitasi migas di lepas Pantai Camplong, lanjut dia sangat besar sekali manfaatnya bagi masyarakat. Selain menyerap tenaga kerja lokal, juga ikut mendongkrak PAD.

Pembangunan PPI memanfaatkan lahan 2,1 ha itu dimulai sejak 2005. Sayangnya, sampai sekarang masih belum rampung seluruhnya, bahkan terkesan terseok-seok, karena anggaran mencapai Rp 60 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kelautan. Mengingat besarnya dana yang dibutuhkan, sehingga proses pencairannya dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini, kelanjutan pembangunan PPI dianggarkan Rp 2,5 miliar. rud


Kucuran DAK Pembangunan PPI Camplong


Tahun Nilai

2005 Rp 1,2 miliar

2006 Rp 2,6 miliar

2007 Rp 3 miliar

2008 Rp 2,250 miliar

2009 Rp 2,1 miliar

2010 Rp 3,9 miliar

2011 Rp 2,5 miliar