Tampilkan postingan dengan label pamekasan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pamekasan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 November 2011

TKI Asal Pamekasan di kabarkan Tewas di Malaysia

Pamekasan, Madura. Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pamekasan, Madura tewas tertabrak mobil di tempat kerjanya di Arab Saudi. TKI naas ini bernama Sittiyah (43), warga Dusun Paninggin, Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Dikabarkan, Sittiyah meninggal tiga hari lalu, dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di tempat kerjanya di Riyadh, Arab Saudi. Menurut familinya, Baihaki, TKW ini berangkat ke Arab Saudi sejak 18 bulan lalu melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Bagues Bersaudara di Jakarta.

TKI yang ditinggal mati saudaranya Abd Fani 4 tahun lalu ini, mengalami kecelakaan saat hendak berbelanja di depan rumah majikannya. "Informasinya Sittiyah ini menyeberang jalan dengan tiba-tiba, tanpa memperhatikan kendaraan yang melintas di jalan itu," ucap Baihaki.

Pihak keluarga korban mengaku belum mengetahui kapan jenazah Sittiyah ini dipulangkan ke Indonesia. "Kabar terakhir yang kami terima masih menunggu 10 hari lagi, karena berkas administrasinya masih diurus," ucap Baihaki, Jumat (18/11/2011).

Kabar kematian TKI Sittiyah ini baru diterima pihak keluarga pada Jumat sekitar pukul 02.30 WIB dini hari dari perjusahaan jasa tenaga kerja yang memberangkatkannya. "Informasinya Sittiyah ini sudah menerima gaji 4 kali senilai Rp3,5 juta," ujarnya.

Kasus TKI asal Pamekasan yang meninggal dunia di tempat kerjanya di Arab Saudi ini merupakan kali kedua sepanjang 2011 ini. Pada Juli lalu, TKI bernama Ismail asal Desa Pakong, Kecamatan Pakong juga meninggal dunia di Arab Saudi, karena kecelakaan kerja. Namun, jenazah TKI bernama Ismail yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja itu tidak dipulangkan ke kampung halamannya melainkan dikebumikan di Arab Saudi.

Kepala Dinsosnakertrans Pamekasan Akmalul Firdaus mengaku, akan mengurus kelengkapan administrasi TKI meninggal dunia ini kepada PJTKI yang memberangkatkannya untuk mendapatkan santunan.


Sumber: Kompas

Kamis, 17 November 2011

Tower E-KTP Patah, Proses Perekaman Sempat Terhenti

Tower pengiriman data e-KTP di Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (16/11), roboh.

Tiang pemancar itu menimpa atap salah satu ruang di komplek Kantor Kecamatan Pasean hingga sebagian gentingnya hancur.

Peristiwa yang sempat membuat panik warga yang tengah antre perekaman e-KTP itu juga sempat membuat proses perekaman KTP online itu terhenti.

Menurut warga, tiang pemancar setinggi 7 meter itu tiba-tiba patah dan roboh menimpa atap ruang yang ditempati Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

"Tidak ada angin ataupun hujan. Tower itu tiba-tiba roboh hingga kami yang tengah antre perekaman KTP sempat panik," kata Iskandar, di Pasean

Selasa, 15 November 2011

Polres Pamekasan Siap Amankan Kedatangan Haji

Polres Pamekasan siap mengamankan kedatangan jamaah haji Senin (14/11/2011) siang dengan menerjunkan 230 personel yang disebar di beberapa titik penjemputan haji.

AKP Mohammad Supingi Kasubag Humas Polres Pamekasan menjelaskan, 230 personel yang di back up oleh beberapa instansi terkait akan disebar di beberapa lokasi penjemputan haji yakni di Pendopo Ronggosukowati, STAI Al Khairat Bata-Bata Palengaan, Mako Brimob, Yayasan Nurul Hikmah dan UD Cair jalan raya Sumenep.

Ia mengatakan, diperkirakan jamaah haji kloter 5 akan tiba di Pamekasan sekitar pukul 14.00 wib kemudian disusul oleh kloter 6 jam 16.00 sore. Diimbau kepada para penjemput jamaah haji agar selalu hati-hati dan tidak membawa perhiasan serta uang yang berlebihan untuk mengantisipasi aksi copet.

Sebelumnya diinformasikan, Jumlah jamaah saat ini masih utuh sebanyak 814 orang termasuk jamaah ONH plus dan mutasi dari luar kota. Kemenag Pamekasan juga telah menyiapkan langkah teknis terkait pengambilan sahara atau barang bawaan jamaah agar tidak tertukar.

Sumber: suarasurabaya

Jumat, 11 November 2011

Pamekasan Tempo Doloe

Berikut gambaran Kondisi Pamekasan Tempo Doloe

Pemerintahan harian urusan di Jawa dirasakan oleh warga," kataLembaran Hindia Belanda 1818, No.85. Residen itu selama sebagian besar abad ke-19, seorang pria yang sangat kuat, seorang raja dalam kerajaan-Nya. Dia berdiri langsung di bawah Gubernur Jenderal dan harus mematuhi perintah dasarnya, tentu saja, tetapi di hari-hari komunikasi lambat ia bisa mengambil sebagian besar nya saja. Jika setelah 1870,namun, pelayanan yang lebih dan lebih khusus adalah pusat (kehutanan, irigasi, dll)menghilangkan kekuatannya. Dalam literatur Belanda terjadi pada dua warga yang terkenal, yaitu Slymering Residen di Multatuli Max Havelaar dan Oudijck Residen di Silent Force oleh Louis Couperus. (P. Orchard, 2001). Residen dengan efek dari paradePamekasan, Madura.
Sumber: disini


Suasana Acara Pernikahan Madura tempo doloe di Pamekasan
sumber: disini


Selasa, 08 November 2011

Profil Kabupaten Pamekasan



Mengenal Madura tidak lengkap Kiranya jika tidak mengnal Profil Masing-masing Kabupaten Berikut Profil Kabupaten Pamekasan


Selayang Pandang

Kabupaten Pamekasan lahir dari proses sejarah yang cukup panjang. Nama Pamekasan sendiri baru dikenal  pada sepertiga abad ke 16, ketika Ronggo Sukowati mulai memindahkan pusat pemerintahan dari kraton Labangan Daja ke kraton Mandilaras. Memang belum cukup bukti tertulis yang menyebutkan proses perpindahan pusat pemerintahan sehinga terjadi perubahan nama wilayah ini.

Begitu juga munculnya sejarah pemerintahan di Pamekasan sangat jarang ditemukan bukti-bukti tertulis apalagi prasasti yang menjelaskan tentang kapan dan bagaimana keberadaannya.  Munculnya sejarah Pemerintah Lokal Pamekasan, diperkirakan baru diketahui sejak pertengahan abad ke lima belas (15) berdasarkan sumber sejarah tentang lahirnya mitos atau legenda Aryo Menak Sumoyo yang mulai merintis Pemerintahan Lokal di daerah Proppo atau Parupuk  Jauh sebelum munculnya legenda ini, keberadaan Pamekasan tidak banyak dibicarakan. Diperkirakan Pamekasan merupakan bagian dari pemerintahan Madura dan Sumenep, yang telah berdiri sejak pengangkatan Arya Wiraraja pada tanggal 13 Oktober 1268 oleh Kertanegara.

Jika pemerintahan lokal Pamekasan lahir pada abad 15, tidak dapat disangkal bahwa Kabupaten ini lahir pada zaman kegelapan Majapahit yaitu pada saat daerah-daerah pesisir di wilayah kekuasaan Majapahit mulai merintis berdirinya pemerintahan sendiri. Berkaitan dengan sejarah kegelapan Majapahit tentu tidak bias dipungkiri tentang kemiskinan data sejarah karena di Majapahit sendiri dalam penataan untuk mempertahankan bekas wilayah pemerintahannya sangat padat kegiatan dengan luas wilayah yang sangat besar.

Saat itu sastrawan-sastrawan terkenal setingkat Mpu Prapanca dan Mpu Tantular tidak banyak menghasilkan karya sastra, sedangkan kehidupan masyarakat Madura sendiri, nampaknya lebih berkembang sastra lisan dibandingkan dengan sastra tulis Graaf (2001) menulis bahwa orang Madura tidak mempunyai sejarah tertulis dalam bahasa sendiri mengenai raja-raja pribumi pada zaman pra-Islam.

Tulisan- tulisan yang kemudian mulai diperkenalkan sejarah pemerintahan  Pamekasan ini pada awalnya lebih banyak ditulis oleh penulis Belanda sehingga banyak menggunakan bahasa Belanda kemudian mulai diterjemahkan atau ditulils kembali oleh sejarawan Madura, seperti Zainal Fatah ataupun Abdurrahman. Memang masih ada bukti-bukti tertulis lainnya yang berkembang di masyarakat, seperti tulisan pada daun-daun lontar atau layang Madura, namun demikian tulisan pada layang inipun lebih banyak menceritakan sejarah kehidupan para Nabi (Rasul) dan sahabatnya, termasuk juga ajaran-ajaran agama sebagai salah satu sumber pelajaran agama bagi masyarakat luas.

Masa pencerahan sejarah lokal Pamekasan mulai terungkap sekitar paruh kedua abad ke-16, ketika pengaruh Mataram mulai masuk di Madura, terlebih lagi ketika Ronggo Sukowati mulai mereformasi pemerintahan dan pembangunan di Wilayahnya. Bahkan, raja ini disebut-sebut sebagai raja pertama di Pamekasan yang secara terang-terangan mulai mengembangkan Agama Islam di kraton dan rakyatnya. Hal ini diperkuat dengan pembuatan jalan se jimat ,yaitu jalan-jalan di alun-alun kota Pamekasan dan mendirikan masjid Jamik Pamekasan. Namun demikian, sampai saat ini masih belum bisa diketemukan adanya  inskripsi ataupun prasasti pada beberapa situs peninggalannya untuk menentukan kepastian tanggal dan bulan pada saat pertama kali ia memerintah Pamekasan.

Bahkan zaman Pemerintahan Ronggo Sukowati mulai dikenal sejak berkembangnya legenda Kyai Joko Piturun, pusaka andalan Ronggo Sukowati yang diceritakan mampu membunuh Pangeran Lemah Duwur dari Arosbaya melalui peristiwa mimpi. Padahal temuan ini sangat penting karena dianggap memiliki nilai sejarah untuk menentukan hari jadi kota Pamekasan.

Terungkapnya sejarah Pemerintahan di Pamekasan semakin ada titik terang setelah berhasilnya invasi Mataram ke Madura dan merintis pemerintahan lokal di bawah pengawasan Mataram. Hal ini dikisahkan dalam beberapa karya tulis seperti Babad Mataram dan Sejarah Dalem serta telah adanya beberapa penelitian sejarah oleh sarjana Barat yang lebih banyak dikaitkan dengan perkembangan sosial dan agama, khususnya perkembangan Islam di Pulau Jawa dan Madura, seperti Graaf dan TH. Pigland tentang kerajaan Islam pertama di Jawa dan Banda tentang Matahari Terbit dan Bulan Sabit.

Arti/Makna lambang
Lambang
Kabupaten Pamekasan

Perisai berbentuk Teratai bersudut lima beraturan berwarna hijau melambangkan kesucian, keadilan dan harapan masa gemilang, kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.

Bintang berwarna kuning emas melambangkan pedoman hidup yang berketuhanan Yang Maha Esa.

Keris berwarna hitam melambangkan kesiapsiagaan dan keselamatan.


Laut berwarna biru melambangkan kejayaan dan kelapangan dada.

Daun/Bunga kapas berwarna hijau muda/putih dan setangkai padi berwarna kuning melambangkan keadilan sosial dan kemakmuran.

Madu Ganda Mangesti Tunggal artinya Madura yang harum ikut serta mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mekkas Jatna Paksa Jenneng Dibi' artinya dengan kemampuan sendiri dan didukung oleh masyarakat Kabupaten Pamekasan menjalankan pemerintahan.

Lambang Kabupaten Pamekasan diciptakan pada tahun Saka 1896 (1964 M).

etak Geografis
Secara geografis Kabupaten Pamekasan yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Jawa Timur terletak di sebelah timur Pulau Jawa pada salah satu Kabupaten kawasan Pulau Madura memiliki luas 792,30 Km2, tepatnya pada koordinat 6o51' - 7o31' LS (Lintang Selatan) dan 113o19' - 113o58 BT' (Bujur Timur). 




Secara administrasi, Kabupaten Pamekasan terletak di :
• Sebelah selatan berbatasan selat Madura 
• Sebelah timur berbatasan Kabupaten Sumenep 
• Sebelah utara berbatasan laut Jawa, dan
• Sebelah barat berbatasan Kabupaten Sampang 

Memiliki 2 musim yaitu :
• Musim hujan (Oktober - April), dan 
• Musim kemarau (April - Oktober) 
Suhu maksimum 30oC dan minimum 28oC dengan kelembaban udara 80%. Rata-rata curah per tahun 1.621,77 mm.

Demografi
Kabupaten Pamekasan secara Demografis memiliki penduduk 695.505 jiwa. Dengan kepadatan penduduk per Km2 cukup bervariatif. Secara Administratif Kabupaten Pamekasan terdiri dari 13 Kecamatan dan 189 Desa/Kelurahan. Sehingga Keberhasilan pembangunan tidak bisa dilepaskan dari permasalahan kependudukan mengingat penduduk merupakan subyek maupun obyek pembangunan itu sendiri. Guna mendukung tercapainya hasil-hasil pembangunan yang optimal, data kependudukan merupakan hal yang mutlak diperlukan meliputi jumlah, laju pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, penyebaran penduduk serta hal-hal terkait lain. 

Geologi
Secara struktur Geologi, wilayah Kabupaten Pamekasan mempunyai sumber daya alam yang tak ternilai dengan bahan tambang terdiri dari Holosen Alluvium, Pliosen Limestone Facies, Miosen Sendimentary Facies, Cleiston Clay Sedementary.

Sumber daya alam yang terkandung contohnya seperti: 
• Minyak bumi, pasir kuarsa, 
• Batu gamping, lempung sedimen, 
• Oker (limonit), gipsum dan fosfat. 

Kabupaten Pamekasan berada pada ketinggian, ialah:
• Antara 0 sampai dengan 340 meter dari permukaan laut dengan kemiringan rata-rata 0% sampai dengan 8%.
• Pada daerah-daerah bagian Selatan dan bagian Utara merupakan daerah yang relatif datar 37,74%.
• Berbukit 22,23% dengan ketinggian antara 50 sampai dengan 340 M dan kemiringan rata-rata 30% sampai dengan 50%.



Rabu, 28 September 2011

Lagi, Polres Pamekasan Operasi Waspada Teroris

Antisipasi masuknya teroris menyusul kejadian bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo, Polres Pamekasan, Rabu (28/09/2011) pagi kembali menggelar operasi gabungan yang berlokasi di pintu masuk Kota Pamekasan tepatnya di depan Pabrik Garam Garindo kecamatan Tlanakan.

Dijelaskan AKP Mohammad Supingi Kabag Humas Polres Pamekasan, operasi ini merupakan gabungan antara TNI Polri yang sasarannya adalah semua pengguna jalan khususnya bus, truk dan mobil boks.

“Operasi ini akan terus Polres lakukan selama belum ada perintah pencabutan operasi. Ini kita lakukan agar Pamekasan tetap kondusif dan mencegah masuknya teroris ke sini,” kata AKP Mohammad Supingi.

Sejauh ini kata AKP Mohammad Supingi, polisi belum mendeteksi adanya indikasi terorisme di Pamekasan dan berharap bisa kondusif dengan kerjasama yang baik antara masyarakat dengan aparat.

Sebelumnya diberitakan, operasi ini Senin (26/09/2011) malam lalu berhasil mengamankan 5 truk tembakau jawa kering di jalan raya Tlanakan milik Akib warga Desa Blumbungan dan sebagian milik Haji Syamsul Warga Desa Kecamatan Pakong.

“Mereka diamankan karena melanggar Perda nomor 3 tahun 2002 tentang pengendalian mutu dan perlindungan keaslian Termbakau Madura dengan ancaman 6 bulan kurungan atau denda 5 juta rupiah,” tandas AKP Mohammad Supingi.

Maktab JCH Pamekasan di Ring 1

Juhedi Kasi Haji Kemenag Pamkasan mengatakan, Maktab jamaah calon haji (Calhaj) asal Pamekasan dipastikan dekat dengan Masjidil Haram.

Juhedi Kasi Haji Kantor Kementerian Agama Pamekasan bilang, maktab calon jamaah haji asal Pamekasan tahun ini berada di ring satu atau maksimal 2 Kilometer dari Masjidil Haram. Jarak maktab ini lebih dekat dari tahun sebelumnya yang pernah berada di ring dua.

Para Calhaj, Rabu (28/09/2011) pagi dilepas secara simbolis oleh Bupati Pamekasan di Islamic centre, dan akan berangkat ke Tanah Suci Makkah pada 3 Oktober mendatang melalui kloter 5 dan 6.JCH yang akan diberangkatkan sebanyak 813 orang atau melebihi jatah yang berjumlah 802 orang. Ini terjadi karena terdapat JCH asal Sampang yang mutasi ke Pamekasan.

“JCH yang berangkat tahun ini dari Pamekasan memang melebihi kuota, karena ada JCH asal Sampang yang mutasi ke Pamekasan,” tutur Juhedi.

Selasa, 27 September 2011

Warga Plakpak (Pamekasan) Simpan Bahan Peledak Ditangkap

Personel Polres Pamekasan, Jawa Timur, Senin (26/9), menangkap Khoiri, 29, warga Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, karena ketahuan menyimpan bahan peledak di rumahnya.

"Penangkapan dilakukan tim Reskrim Polres Pamekasan Senin tadi pagi. Yang bersangkutan kini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polres Pamekasan Ajun Komisaris Supingi.

Menurut dia, petugas mengetahui adanya warga yang menyimpan bahan peledak tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan oleh masyarakat sekitar tempat tinggal Khoiri.

Bahan peledak yang disimpan di rumah Khoiri itu biasa digunakan untuk alat membuat petasan. Sebab saat petugas tiba di rumahnya, yang bersangkutan memang sedang membuat petasan jenis rentengan sepanjang 5 meter.

"Jadi saat baru membuat petasan rentengan satu renteng, dia itu langsung tertangkap petugas," kata Supingi.

Polisi juga berhasil menyita barang bukti berupa pupuk warna abu sebanyak 50 gram, petasan ukuran 5 cm 15 biji, ukuran 1 cm sebanyak 900 biji, serta sumbu petasan sepanjang 20 meter.


Senin, 19 September 2011

Narkoba di Pamekasan Meningkat Dari Tahun Lalu

Kasus peredaran narkoba di Pamekasan tahun ini meningkat dibanding tahun 2010 lalu. Pasalnya dari data Polres Pamekasan, tahun ini sebanyak 35 kasus yang ditangani Polres Pamekasan sementara tahun lalu sebanyak 25 kasus.

AKP Sarpan Kasat Narkoba Polres Pamekasan, Senin (19/9/2011), mengatakan, dalam penanganan kasus narkoba pihaknya memang merasa kesulitan karena minimnya informasi masyarakat.

“Dalam kasus narkoba, memang kita kesulitan untuk mengungkapnya karena kebanyakan masyarakat tidak mau memberi informasi,”ujar AKP Sarpan.

Ditambahkan AKP Sarpan, pihaknya berupaya menekan peredaran narkoba dengan memaksimalkan tim spionase atau mata-mata dan minta kerja sama masyarakat agar narkoba bisa disterilkan di Kota Gerbang Salam ini.

Sumber: suarasurabaya

TKI Pamekasan Meninggal di Malaysia

Pamekasan, liputanmadura.com - Agus Salim seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur, meninggal di tempat kerjanya di Malaysia. "Agus Salim warga dari Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Pamekasan meninggal dunia Minggu (18/9/2011) sekitar pukul 09.00 waktu Malaysia," kata keluarga Agus Salim, Nanik yang ditemui wartawan, Senin (19/9/2011).

Kabar kematian Agus kepada keluarganya di Pamekasan ini menurut Nanik, disampaikan oleh sanak keluarganya yang juga bekerja di Malaysia, kemarin sekitar pukul 23.00 WIB.

Agus menjadi TKI di Malaysia sejak dua tahun lalu, sejak yang bersangkutan lulus kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. "Jadi dia itu belum berkeluarga. Pokoknya sejak lulus kuliah dua tahun lalu, langsung berangkat ke Malaysia," papar Nanik.

Di Malaysia, Agus bekerja pada Kedutaan RI membantu mengurus paspor dan kelengkapan administrasi para TKI asal Indonesia yang bekerja di sana. Agus meninggal dunia diduga karena serangan penyakit maag-nya kambuh. Ia meninggal dunia saat hendak menghadiri pengajian. "Jadi saat itu tiba-tiba sakit perut dan tidak tertolong lagi hingga akhirnya meninggal dunia," kata Nanik.

Saat ini jenazah TKI Agus sedang dalam perjalanan dari Surabaya menuju rumah duka di Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Pamekasan. "Sekitar pukul 10.00 WIB tadi, tiba di Bandara Juanda Surabaya dan saat ini sedang dalam perjalanan menuju Pamekasan," terang Nanik.

Kasus TKI meninggal dunia yang menimpa warga Desa Klompang, Kecamatan Pakong ini merupakan kali kedua dalam empat hari terakhir ini. Pada Jumat (16/9/2011) kemarin, TKI asal Desa Pangtonggal, Kecamatan Proppo, Pamekasan bernama Misrawi juga meninggal dunia di tempat kerjanya di Malaysia dan baru tiba di rumah duka pada Minggu (18/9/2011) malam.


Sumber: Kompas

Sabtu, 10 September 2011

Elpiji Langka gara-gara Sopir Kecelakaan

Sudah tiga pekan ini warga Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sulit mendapatkan elpiji. Kelangkaan elpiji terutama dirasakan warga di pedesaan.

Akibatnya sejumlah warga di Kecamatan Waru, Pasean, Pegantenan, dan Proppo sudah beralih menggunakan kayu bakar.

Menurut Saiful, seorang pengecer elpiji 3 kg di Pasar 17 Agustus Pamekasan, beberapa waktu lalu ada jaminan dari Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Pamekasan Jhon Yulianto bahwa persediaan elpiji sebelum Lebaran hingga seminggu setelah Lebaran aman dan tidak akan terjadi kelangkaan.

"Kenyataannya sampai sekarang kirimannya masih belum lancar," keluh Saiful, Jumat (9/9/2011).

Koordinator pedagang Pasar 17 Agustus ini mengaku kesal karena kelangkaan tersebut diiringi dengan kenaikan harga, khususnya elpiji 3 kg yang menjadi Rp 14.000.

Sementara itu, Nuril Badri, salah satu pengecer elpiji di Desa Seddur, Kecamatan Pakong, mengaku sudah pontang-panting mencari pangkalan yang menyediakan elpiji. Sayangnya, meskipun stok elpiji masih ada, pihak pangkalan tidak mau menjualnya.

"Kalau pangkalan berani menjual Rp. 14.000, saya berani beli Rp. 13.500," ungkap Nuril Badri.

Dihubungi terpisah, Jhon Yulianto menyatakan keheranannya atas kelangkaan tersebut. Namun, kata Jhon, setelah langsung dia melakukan pengcekan silang ke pihak distributor, diketahui bahwa dua sopir pengangkut elpiji mengalami kecelakaan. Akibatnya, dari lima truk yang beroperasi, hanya satu yang bisa mengirim elpiji.

"Mulai kemarin sudah mulai didistribusikan ke beberapa pangkalan, meskipun truk pengangkutnya hanya berkapasitas 500 tabung untuk ukuran 3 kg," ungkap Jhon, Jumat (10/9/2011).

Anggota DPRD Pamekasan, Khairul Kalam, meminta agar Bagian Perekonomian dan pihak distributor segera mengirimkan elpiji ke beberapa desa karena persediaan di perkotaan relatif sudah terpenuhi. "Kalau di pelosok mau pakai minyak tanah, harganya mahal dan cukup sulit mendapatnya. Jadi, elpiji secepatnya dikirim," ujarnya.


sumber: kompas

30 Calon Jemaah Haji (CJH) Pamekasan Batal Berangkat Haji

Dikutip dari suarasurabaya. Ada sekitar 30 orang dari 800 orang Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Pamekasan dipastikan batal berangkat haji tahun ini. Mereka belum melunasi biaya pemberangkatan haji.

Bahkan 5 orang diantaranya sudah memastikan mundur dengan alasan beragam.Pernyataan itu disampaikan Juhedi Kasi Haji Pada Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan, Sabtu (10/9/2011).

Menurutnya, 5 orang yang membatalkan atau mundur untuk menggunakan haknya itu, diantaranya, karena meninggal dunia, maupun yang bersangkutan telah menggunakan fasilitas ONH plus pada tahun sebelumnya, dan untuk yang 5 orang CJH ini dipastikan uang yang telah disetorkan nantinya akan dikembalikan sepenuhnya.

Juhedi menjelaskan jika mengacu pada CJH yang telah melunasi untuk tahap pertama sebanyak 731 orang, maka jumlah CJH Pamekasan yang akan berangkat tahun ini, diprediksi tidak akan mencapai 800 orang CJH.

“Yang batal ada sekitar 30 orang karena belum lunas. Diperkirakan tahun ini CJH yang berangkat tidak akan sampai 800 orang,”kata Juhedi.

Juhedi menambahkan, jadual pemberangkatan haji tahun ini diperkirakan berlangsung pada bulan oktober mendatang. Namun tanggalnya masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kanwil Kementrian Agama Propinsi Jawa Timur,yang disesuaikan dengan pelunasan biaya haji, berikut ketentuan keberangkatan masing-masing kloter.


Dikutip dari suarasurabaya.

Senin, 08 Agustus 2011

Kabupaten Pamekasan Dalam Angka 2004-2008

Berikut data Kabupaten Pamekasan dalam Angka Tahun 2004-2008


1. Tabel : Sarana Ibadah
2. Tabel : Sarana Kesehatan
3. Tabel : Sarana Pendidikan
4. Tabel : Sarana Penerangan
5. Tabel : Sarana Pengairan
6. Tabel : Sarana Perdagangan
7. Tabel : Sarana Perhubungan



1. Tabel : Sarana Ibadah

NO
LOKASI
MASJID
MUSHOLAH
GEREJA KATOLIK
GEREJA PROTESTAN
WIHARA
PURA
KECAMATAN
1.
PAMEKASAN
82
382
6
-
-
-
2.
PROPPO
79
466
-
-
-
-
3.
TLANAKAN
61
386
-
-
-
-
4.
GALIS
35
154
-
-
1
-
5.
LARANGAN
54
223
-
-
-
-
6.
PADEMAWU
88
390
1
-
-
-
7.
PAGANTENAN
115
628
-
-
-
-
8.
PALENGAAN
86
361
-
-
-
-
9.
PAKONG
55
353
-
-
-
-
10.
KADUR
77
357
-
-
-
-
11.
WARU
69
434
-
-
-
-
12.
BARUMARMAR
111
311
-
-
-
-
13.
PASEAN
90
578
-
-
-
-
TOTAL
1,002
5,023
7
0
1
0
Sumber Data : Depag Kabupaten Pamekasan 2007


2. Tabel : Sarana Kesehatan

No

Lokasi

Rumah Sakit

Posyandu

Puskesmas

Klinik

BKIA

Praktek

Apotek

Kecamatan

Umum

Bersalin

Dokter

1
PAMEKASAN
1
1
84
3
5
4
14
16
2
PROPPO
-
-
56
7
-
-
-
-
3
TLANAKAN
-
-
62
2
-
-
-
1
4
GALIS
-
-
32
1
-
1
-
-
5
LARANGAN
-
-
54
2
-
-
-
-
6
PADEMAWU
-
-
83
-
-
24
-
-
7
PAGANTENAN
-
-
51
2
-
-
-
-
8
PALENGAAN
-
-
65
3
-
-
-
-
9
PAKONG
-
3
41
1
8
-
9
-
10
KADUR
-
-
36
5
-
-
1
-
11
WARU
-
-
45
10
-
2
-
-
12
BARUMARMAR
-
-
66
5
-
1
-
-
13
PASEAN
-
-
40
4
5
-
-
-
TOTAL
1
4
715
45
18
32
24
17
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan


3. Tabel : Sarana Pendidikan

No

LOKASI

TK

SD

SMP

SMU

PT

Pondok
Pesantren

Madrasah

Pendidikan
Agama

SLB

LBB

KECAMATAN
1
PAMEKASAN
13
36
3
1
-
6
5
1
-
2
2
PROPPO
11
52
4
-
-
17
44
14
-
-
3
TLANAKAN
-
25
-
-
-
-
6
-
-
-
4
GALIS
9
9
1
1
-
1
9
9
-
-
5
LARANGAN
4
27
1
-
-
3
5
-
-
-
6
PADEMAWU
4
37
3
-
2
-
3
1
-
-
7
PAGANTENAN
-
21
1
-
-
-
16
-
-
-
8
PALENGAAN
-
6
1
-
-
1
29
-
-
-
9
PAKONG
1
-
-
-
116
69
16
-
-
-
10
KADUR
7
31
2
-
-
30
56
-
-
-
11
WARU
5
29
1
1
-
13
63
-
-
-
12
BARUMARMAR
6
41
1
-
-
19
51
-
-
-
13
PASEAN
4
32
1
1
-
6
69
-
-
-
TOTAL
64
346
19
4
118
165
372
25
0
2
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan


4. Tabel : Sarana Penerangan

NO.

U R A I A N

SATUAN

2004

2005

2006

2007

2008

1.

Desa Berlistrik

Desa

187

189

189

189

189

2.

Distribusi

- JTM

Kms

724.091

724.091

780.844

780.844

780.844

- JTR

Kms

1.221.932

1.351.981

1.351.981

1.351.981

1.351.981

- G R D

Unit

477

569

581

581

581

3.

Transmisi/J TT

Kms

27,43

27,43

27,43

27,43

27,43

4.

Gardu Induk/G T T/G D

Unit

1

1

1

1

1

5.

S R

Buah

92.051

112.721

103.749

103.749

103.749

6.

Konsumsi Tenaga Listrik

Kwh/Kpt/Th

8.027.341

98.559.621

55.556.467

55.556.467

55.556.467

Sumber : PT. PLN (Persero)


5. Tabel : Sarana Pengairan

NO.

U R A I A N

SATUAN

2004

2005

2006

2007

2008

1.

Sawah Tehnis

Ha

4.625

4.625

4.625

4.625

4.625

2.

Sawah Non Tehnis

Ha

604

604

604

604

604

(Setengah Tehnis)

3.

Sawah Belum Tehnis (Sederhana)

Ha

963

963

963

963

963

4.

Sawah Irigasi Air Tanah

Ha

1.087

1.087

1.087

1,117

1,152

5.

Sawah Pedesaan

Ha

322,50

322,50

322,50

322,50

322,50

6.

Sawah Tadah Hujan

Ha

5.950

5.950

5.950

5,920

5,920

Jumlah

Ha

13.551,50

13.551,50

13.551,50

13.551,50

13.551,50

Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan


6. Tabel : Sarana Perdagangan

6.1. Perdagangan
NO.
U R A I A N
SATUAN
2004
2005
2006
2007
2008

1.

Penerbitan SIUP

Buah

3,362
3,323
3,643
5,107
5,555

2.

Jumlah Perdagangan
a. Besar

Buah

10
10
10
15
27
b. Sedang

Buah

489
519
588
733
766
c. Kecil

Buah

2,522
2,793
3,045
4,359
4,762

3.

Jumlah Usaha Perdagangan

Orang

3,362
3,323
3,643
5,107
5,555

4.

Jumlah Pedagang Golongan Ekonomi Lemah

Orang

78
85
93
95
122

5.

Perkembangan Pendaftaran Perusahaan PT, Koperasi,
CV, Firma dan BUL

Buah

3,474
3,771
4,035
5,440
5,540

6.

Jumlah BAP

Rupiah

-

-

-

64,283,000

124,008,000

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan

6.2. Perkembangan Usaha Daerah
NO.
U R A I A N
SATUAN
2004
2005
2006
2007
2008

1.

Jumlah Perusahaan Daerah

Unit

11111

2.

Jumlah Produksi Air

Juta Rp.

2,077.57
3,706.50
3,711.46
3,726.14
4,010.26

3.

Jumlah Pendapatan

Juta Rp.

2,262.03
3,436
3,318
4,201
6,313.70

4.

Jumlah Pelanggan

Orang

6,653
6,511
7,467
8,178
8,680

5.

Jumlah Tenaga Kerja

Orang

119
10.745
477
518
1,409
Sumber : PDAM

6.3. Perkembangan Koperasi dan Pengusaha Kecil
NO.
U R A I A N
SATUAN
2004
2005
2006
2007
2008
A.
KUD
1. Koperasi

Unit

1313131313
2. Anggota

Orang

28,55828,55826.15027.25628.975
3. Simpanan

Juta Rp.

1,060.561,060.561,672.381,502.231,581
4. Cadangan

Juta Rp.

294.31294.31309.80326343
5. Hutang

Juta Rp.

11,256.9611,256.9610,694.1112.11212.292
6. Dana-dana

Juta Rp.

38.0538.0540.5042.164.438
7. Volume Usaha

Juta Rp.

20,230.4720,230.4720,344.2013,383.2614,087.64
8. Sisa Hasil Usaha

Juta Rp.

72.9972.9974.8677.04279.017
B.
NON KUD
1. Koperasi

Unit

242242257263263
2. Anggota

Orang

31,74631,74633,41723,91325,173
3. Simpanan

Juta Rp.

17,626.3117,626.3118,554.0119,530.5420,134.58
4. Cadangan

Juta Rp.

2,248.202,248.202,366.532,491.0822,622.19
5. Hutang

Juta Rp.

2,929.882,929.883,005.013,163.173,329.65
6. Dana-dana

Juta Rp.

667.52667.52702.65739.63778.56
7. Volume Usaha

Juta Rp.

23,138.9523,138.9523,732.2624,981.33262,296.14
8. Sisa Hasil Usaha

Juta Rp.

1,048.201,048.201,048.201,048.201,160.29
C.
KUD MANDIRI
1. Koperasi

Unit

1313131313
Sumber : Dinas Koperasi dan PKM


7. Tabel : Sarana Perhubungan

7.1. Prasarana Jalan (Panjang Jalan)

NO.

U R A I A N

SATUAN

2004

2005

2006

2007

2008

1.

Jalan Nasional
- Baik

Km

29.000
29.000

19.090

19.600
20.81
- Sedang

Km

1.000
1.000

7.430

3.500
3.50
- Rusak

Km

-

-

2.400

1.600
1.60
- Rusak Berat

Km

-

-

1.300

5.200

4.15

2.

Jalan Propinsi
- Baik

Km

35.217
35.217
11.360
19.210
47.30
- Sedang

Km

38.353
38.353
14.600
9.100
22.61
- Rusak

Km

-

-

10.300

15.712

2.75
- Rusak Berat

Km

-

-

18.750

28.988

-

3.

Jalan Kabupaten/Kotamadya
- Baik

Km

359.910
391.058
-
360.207
385.207
- Sedang

Km

29.190
1.000
-
-
-
- Rusak

Km

10.803
2.000
-
117.937
97.937
- Rusak Berat

Km

0.000
4.000
-
8.300
4.000
Sumber : Dinas Prasarana

7.2. Transportasi Darat (Kendaraan Wajib Uji)
NO.
U R A I A N
SATUAN

2004

2005

2006

2007

2008

1.

Mobil Penumpang Umum

Buah

583

570

560

391

179

2.

Bis Umum

Buah

45

75

83

167

208

3.

Bis Bukan Umum

Buah

7

16

19

18

22

4.

Mobil Barang Umum

Buah

361

361

334

318

370

5.

Mobil Barang Bukan Umum

Buah

2,760

3,092

3,422

5,057

5,218

6.

Kereta Gandengan Umum

Buah

-

-

-

-

-

7.

Kereta Gandengan Bukan Umum

Buah

-

-

-

-

-

8.

Kereta Tempelan Umum

Buah

-

-

-

-

-

9.

Kereta Tempelan Bukan Umum

Buah

-

-

-

-

-

Sumber : Dinas Perhubungan