Sabtu, 16 April 2011

Polres Di Madura Terus Waspadai Terorisme

Liputan-Madura.Polres Di Madura Terus Waspadai Terorisme

Jajaran Polres di Madura terus mewaspadai jaringan terorisme. Polres Sumenep misalnya, meningkatkan kewaspadaan pengamanan pasca ledakan Bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon Jumat (15/04) siang kemarin.

KOMPOL EDI PURWANTO, Kabag Ops Polres Sumenep kepada karimatafm.com mengatakan, operasi rutin sudah dilakukan Polres Sumenep namun pasca ledakan bom itu kewaspadaan memang ditingkatkan, terutama jalur keluar masuk ke wilayah kepulauan Sumenep.

Menurutnya, tidak ada operasi yang berlebihan dengan penjagaan di masjid, sebab kewaspadaan termasuk juga menuntut peran aktif dari masyarakat sendiri.

“Kita sebenarnya sudah dari awal selalu waspada, tapi pasca ledakan bom bunuh diri itu, kita tingkatkan kewaspadaan intern di Mapolres dan mengajak masyarakat lebih berperan aktif, untuk kendaraan keluar masuk kepulauan juga kita awasi,” terang EDI PURWANTO, Sabtu (16/04).

Hal yang sama juga dilakukan di Mapolres Pamekasan, sejak Jumat siang hingga Jumat (15/04) sore, Polres mensweeping kendaraan yang melintas di depan Mapolres jalan Stadion Pamekasan, Madura.

“Kita sudah perintahkan semua polsek jajaran untuk terus waspada dan meningkatkan penjagaan keamanan lingkungan,” terang AKBP ANJAR GUNADI, Kapolres Pamekasan, Sabtu (16/04)..

Seperti di beritakan, bom bunuh diri yang terjadi jelang sholat Jumat di masjid Mapolresta Cirebon itu, membunuh si pelaku bom sendiri serta melukai setidaknya 17 anggota Polri, masyarakat, dan ulama di masjid tersebut.

Berdasar informasi dalam jaring radio Suara Surabaya, ciri-ciri pelaku diperkirakan Laki-laki dengan tinggi badan sekitar 180 cm, kulit kuning langsat, usia antara 25 hingga 35 tahun.

Dan ciri lainnya yang disampaikan Irjenpol ANTON BAHRUL ALAM kepada radio Suarasurabaya, berdasar outopsi golongan darah O, ukuran kaki/sepatu 43 cm, dan pada dahi pelaku ada bekas luka, ada bagian gigi atas patah, di paha kanan ada Toh warna hitam, serta saat eksekusi pelaku mengenakan celana berlapis 5 untuk menyeimbangkan bentuk BOM.

Menurut ANTON saat ini ada 20 saksi yang masih diperiksa dan sudah ada sketsa wajah yang dikirim ke sejumlah Media. Dan meminta peran aktif masyarakat untuk membantu tugas Polri.


sumber: suarasurabaya

Tidak ada komentar: