Kamis, 07 April 2011

Mahasiswa Tolak Pembangunan Pasar Modern

Liputan-Madura. Ratusan mahasiswa dan para pedagang kaki lima (PKL) yang tergabung dalam Komite Arek Lancor Bangkit (Kalab) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (7/42011) menggelar aksi penolakan pembangunan tempat perbelanjaan modern yang mulai menjamur di Pamekasan. Demo digelar di depan kantor DPRD Pamekasan.

Koordinator Kalab Pamekasan Zainal Abidin mengatakan, pembangunan tempat perbelanjaan modern seperti berbagai jenis minimarket, sudah menggusur keberadaan pasar-pasar tradisional, para pedagang kaki lima (PKL) di Pamekasan. Selain itu, keberadaan tempat perbelanjaan tersebut menyuburkan praktek kapitalis. Anehnya kata Zainal, pembangunan tempat perbelanjaan tersebut mendapat dukungan dari pemerintah setempat.

"Ini membuktikan bahwa pemerintah tidak pro terhadap pengembangan ekonomi rakyat miskin di Pamekasan," katanya. Dirinya beralasan, ketidakperpihakan pemerintah dibuktikan dengan merelokasi para PKL ke tempat yang tidak stategis. Sementara pembangunan tempat perbelanjaan modern mendapat lokasi yang strategis.

"Kami minta pembangunan harus distop dan ijin operasional bagi yang berjalan segera dicabut dan DPRD Pamekasan harus bersikap tegas terhadap tuntutan kami," tambahnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Pamekasan Muhdal Abdullah mendukung langkah mahasiswa dan para PKL. Pihaknya akan mendesak pemerintah untuk membatasi pembangunan tempat-tempat perbelanjaan modern. Adapun jumlah tempat perbelanjaan yang sudah beroperasional di Pamekasan sebanyak 13 lokasi. Saat ini yang sudah mengajukan permohonan ijin pembangunan kepada Pemkab Pamekasan sudah dua lokasi.

sumber: kompas

Tidak ada komentar: