Rabu, 23 Maret 2011

Sembilan Kecamatan Kepulauan Rawan Ketersediaan Pangan

Liputan-Madura. Sembilan kecamatan kepulauan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dinyatakan rawan ketersediaan pangan. Sembilan kecamatan itu antara lain, Pulau Kangean, Kangayan, Sapeken, Raas, Giligenting dan Masalembu.
"Bukan rawan pangan, tapi rawan ketersediaan pangan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep, Bambang Heriyanto, Rabu (23/3).

Bambang mengatakan, disebut rawan ketersediaan pangan karena struktur tanah di wilayah kepulauan yang tidak produktif untuk ditanami padi dan bahan pangan lainnya. Kalau pun ada, berupa sawah tadah hujan yang hanya dapat ditanami saat musim hujan. "Makanya persediaan pangannya menjadi perhatian bagi kami," ujarnya.

Menurut Bambang, untuk memenuhi ketersediaan beras bagi warga kepulauan, pihaknya memberlakukan sistem subsidi. Kecamatan di Sumenep daratan yang surplus beras sebagian dialihkan ke kecamatan kepulauan yang kekurangan beras.

Data Disperta Sumenep menyebutkan produksi padi Kabupaten Sumenep 2010 meningkat atau surplus 18 ribu ton. Dari 102 ribu ton beras tahun 2009, naik menjadi 110 ribu ton lebih pada tahun 2010. Peningkatan produksi terjadi karena areal pertanian diperluas dari 27 ribu hektare menjadi 33 ribu hektare.

Ahmat Arifin, warga Pulau Masalembu menuturkan pasokan beras di Masalembu memang masih bergantung dari luar daerah. Selama cuaca normal kebutuhan beras akan tercukupi. "Kalau cuaca buruk, krisis beras terjadi, biasanya kami makan nasi singkong," ucapnya.

Ahmat Arifin berharap agar pasokan beras cukup meski terjadi cuaca buruk, maka perlu dibuat lumbung pangan di setiap desa di wilayah kepulauan.

Tidak ada komentar: