Jumat, 04 Maret 2011

Pembobolan ATM Pakai ’’Jasa’’ Polisi

Liputan-Madura. Sepekan ini modus penipuan dengan mencatut nama Kapolres AKBP Kasero Manggolo dan pimpinan perbankan menggemparkan Bangkalan. Apalagi, cara baru itu menggunakan jasa petugas polisi. Puluhan nasabah dan uang jutaan rupiah diperkirakan masuk kantong sang penipu.
Modus penipuan kali ini tergolong baru dan menggelikan. Berdasar penelusuran koran ini selama beberapa hari terakhir, ada keterkaitan aparat polisi yang berjaga di beberapa bank dalam praktik pembobolan rekening milik nasabah lewat transaksi di ATM (anjungan tunai mandiri).
Briptu Arif, anggota Sabhara Polres Bangkalan yang pekan lalu bertugas jaga di BNI, mengatakan pada Kamis lalu (24/2) dirinya ditelepon seseorang yang mengaku AKBP Kasero Manggolo. Saat tugas jaga di bank yang berada di depan terminal baru Bangkalan itu, Arif dipanggil karyawan BNI. ’’Kata karyawan bank, ada telepon dari Kapolres. Setelah saya angkat memang memerintah saya untuk mencatat semua nomor HP (handphone) nasabah BNI yang ambil uang dari ATM. Tapi, setelah saya tanyakan lebih lanjut, si penelepon marah-marah dan menutup telepon. Saat itu saya yakin, itu adalah upaya penipuan,’’ ujarnya.
Kejadian serupa, menurut KBO Sabhara Polres Bangkalan Iptu Amir, juga terjadi di BRI, Bank Mandiri, Bank Jatim, dan BCA. Sialnya, Briptu AI yang berjaga di BCA ternyata mematuhi semua perintah si penelepon. ’’Memang Briptu AI orangnya pendiam dan agak lugu. Ketika ada orang mengaku Kapolres, dia langsung mematuhi perintah itu,’’ ujarnya.
Informasi yang dirangkum koran ini menyebutkan, Briptu AI mendapatkan puluhan nomor HP nasabah BCA yang baru keluar dari mesin ATM pada Kamis dan Jumat (24-25/2). Dia lalu melaporkan semua nomor HP nasabah BCA kepada Kapolres palsu.
Salim, warga Binoh, Kecamatan Burneh, nyaris menjadi korban penipuan modus baru tersebut. Menurut Salim, Kamis siang (24/2) dirinya mengambil sejumlah uang di ATM BCA Cabang Bangkalan di Jalan Trunojoyo. Setelah keluar, dia didatangi Briptu AI dan ditanya identitas plus nomor HP-nya.
’’Saya berikan saja karena dia kan polisi berpakaian lengkap. Baru sore harinya ada telepon orang mengaku pimpinan BCA yang meminta saya kembali ke ATM dan mentransfer sejumlah uang,’’ ungkapnya.
Hingga kemarin (2/3), pihak BCA sudah menerima sedikitnya 13 laporan nasabah yang mengaku ditipu dengan modus yang sama. Diperkirakan, masih banyak lagi nasabah yang tertipu dalam kurun waktu Kamis (24/2) hingga Senin (28/2). Sedangkan laporan yang disidik Satreskrim Polres Bangkalan baru laporan dari dua korban. Yakni, Hotimah, warga Desa Tambegan, Kecamatan Arosbaya, yang sudah tertipu Rp 3 juta dan Rofik, warga Desa Lajing, Kecamatan Arosbaya, sebesar Rp 12 juta.
Pimpinan BCA Cabang Bangkalan Djangkung SU saat dikonfirmasi koran ini kemarin menyatakan siap membantu pengungkapan kasus penipuan dengan modus baru tersebut. Dia memastikan akan menerima semua laporan nasabah yang merasa tertipu dan akan memproses sesuai dengan aturan yang ada.
’’Kuncinya sebenarnya ada pada setiap nasabah sendiri. Mereka seharusnya tidak mudah percaya kepada setiap orang yang meminta untuk melakukan transfer uang dengan alasan apa pun,’’ ujarnya.
Iptu Amir mengatakan, akan ada proses lanjutan terhadap Briptu AI yang dinilai lalai. Briptu AI tengah diperiksa oleh tim satreskrim. ’’Kalau keterlibatan anggota kami dalam sindikat jaringan penipuan ATM, saya pikir tidak mungkin. Briptu AI hanya lalai dalam menjalankan tugasnya,’’ tegasnya.

sumber: radarjogja

Tidak ada komentar: