Liputan-Madura. Sejumlah mahasiswa bersama dengan para pengendara becak berunjuk rasa di depan gedung DPRD Sampang Rabu (11/5). Mereka menuntut direktur utama RSUD Sampang diganti karena banyak pelayanan terhadap masyarakat di RSUD tersebut yang tidak diperhatikan.
Para pendemo menuding RSUD Sampang pilih kasih terhadap pasien yang dirawat dengan menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Bahkan, ada perawat RSUD Sampang yang menghardik keluarga pasien karena berasal dari keluarga miskin. Ada juga pasien yang meninggal di rumah sakit karena terlambat mendapatkan penanganan. Mereka meminta anggota Dewan melakukan inspeksi mendadak ke RSUD dan mengganti direktur utama RSUD Sampang.
Para mahasiswa terus berorasi di depan gedung DPRD. "Mereka datang ke RSUD dengan kartu Jamkesmas, tapi mereka terbengkalai sehingga mereka terpaksa pindah ke rumah sakit lain. Apakah ini yang namanya hati nurani rakyat?" teriak mahasiswa.
Satu jam para pendemo melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD, namun tak satu pun anggota Dewan yang menemui pengunjuk rasa. Karena kesal, mahasiswa akhirnya membakar keranda mayat di tengah jalan. Polisi menganggap aksi ini mengganggu lalu lintas. Mereka kemudian membubarkan demontrasi.
Sumber:Liputan6.com
Sumber:Liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar