Liputan-Madura. Pada 16-18 Juni 2011 mendatang, Kabupaten Pamekasan bakal mencatat rekor dunia pada Festival Lontar atau Pohon Siwalan.
Mengusung budaya lokal yang endingnya pada ekonomi, Pamekasan bakal mencanangkan musik tok-tok, yang terbuat dari pohon lontar. Musik tok-tok itu, akan ditabuh sebanyak 2011 orang.
Saat ini segala bentuk kegiatan yang akan dijadikan festival tahunan selain kerapan sapi itu telah dilakukan. Salah satunya, work shop pada 7 hingga 11 Mei.
"Pada Sabtu besok, kami mendatangkan 4 instruktur dari Jakarta dan 60 orang pelatih, yang akan mengajari 2011 orang penabuh musik tok-tok," kata Ketua Kadin Pamekasan, Suhartono, Jumat (6/5/2011).
Dijelaskan, pada pelaksanaan Festival Lontar nanti, pihaknya menggelar beberapa acara seperti, musik daul, lomba foto, lukis, pertukaran budaya Pamekasan dan Ngawi, mengundang investor dari Jakarta dan lain sebagainya.
Dalam setiap kegiatan, bertema pohon lontar. Pasalnya, pohon lontar memiliki banyak manfaat, mulai daun hingga akar. "Pokoknya mulai dari aksesoris dan bahannya yang digunakan pohon lontar," tandasnya.
Ditambahkan, festival pohon lontar ini akan dihadiri Menteri PDT, Pemprov Jatim, Kadin dan Pemkab Pamekasan.
sumber: beritajatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar