Liputan-Madura.Langkah Pemprov Jatim meningkatkan jalan provinsi di sepanjang jalur Madura benar-benar mengecewakan. Dalam perbaikan jalan yang rusak parah mulai Bangkalan hingga Sumenep itu ternyata hanya ditambalsulam.
Pantauan Surabaya Post di lapangan, kondisi ruas jalan propinsi melintas di Pulau Garam ini benar-benar memprihatinkan. Seperti jalur menghubungkan Bangkalan – Sampang yang banyak diwarnai lubang serta bergelombang.
Secara rinci, jalan yang mengalami rusak berat jalur Sampang – Kec. Ketapang (2,77 km), lalu jalur Sumenep - Pantai Lumbang (4,22 km). Sedangkan ruas jalan yang masuk katagori rusak, di ruas Bangkalan- Batas Sampang 8,78 km, Kec. Ketapang Sampang - Batas Pamekasan mencapai 10,25 km dan jalur Sampang-Ketapang panjangnya yakni 23,65 km. Kata lain, jalan provinsi yang rusak mencapai panjang sekitar 50 km.
Karena kondisi jalan itu maka para pengemudi harus berhati-hati saat melintas di sana. Kenyamanan berkendaraan tidak hanya terganggu, juga keselamatan mereka terancam dengan banyaknya jalan berlubang mencapai diameter 10 meter – 20 meter.
Ironis lagi, perbaikan tambal sulam itu juga tak berjalan maksimal. Terbukti di lapangan jarang terlihat petugas yang melakukan perbaikan di sejumlah titik ruas jalan yang rusak. “Sudah banyak pengendara yang menjadi korban jalan rusak ini. Paling banyak pengedara sepeda motor yang jatuh karena terperosok lubang,” kata petugas Polres Sampang, Kamis (19/5) pagi tadi.
Ditambahkan, terkait kondisi jalan yang rusak parah mengancam keselamatan pengendara ini pihak Polres pernah berkirim surat ke Pemprov Jatim. Pihaknya berharap jalan provinsi yang rusak parah ini segera mendapat perhatian,--diperbaiki. “Sayangnya, perbaikan masih bersifat tambal sulam. Padahal kalai melihat kondisinya, semestinya perbaikan dilakukan menyeluruh, bukan sekadar menutup lubang-lubang saja,” tuturnya.
Sementara itu, Gentur Prihantono, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim ketika dikonformasi tidak menyangkalnya kalau perbaikan jalan di Madura yang dilakukan masih bersifat tambal sulam. Dijelaskan, dalam perbaikanj perbaikan jalan yang masih sebatas tambal sulam, pihaknya menganggarkan dana Rp 35 juta per kilometer.
Jika semua ruas jalan yang rusak di Madura,--mencapai sekitar 50 km, diperbaiki maka akan menghabiskan anggaran Rp 1,7 miliar. “Kita tetap melaksanakan proyek tambal sulam di sejumlah titik ruas jalan yang mengalami kerusakan tersebut. Bahkan saya sejauh ini selalu monitor pelaksanaan perbaikan jalan di lapangan,” katanya.
Gentur berkilah lambannya perbaikan ruas jalan provinsi di Madura disebabkan karena tidak ada pabrik aspal di Madura. Sehingga pihaknya terpaksa melakukan proyek tambal sulam untuk penanganan darurat. “Tambak sulam itu karena darurat dan memang mendesak. Jika dilakukan peningkatan jalan, tentunya masih harus menunggu pelaksanaan tender yang diperkirakan baru di mulai Juni mendatang,” tuturnya.
sumber: surabaya post Online
Pantauan Surabaya Post di lapangan, kondisi ruas jalan propinsi melintas di Pulau Garam ini benar-benar memprihatinkan. Seperti jalur menghubungkan Bangkalan – Sampang yang banyak diwarnai lubang serta bergelombang.
Secara rinci, jalan yang mengalami rusak berat jalur Sampang – Kec. Ketapang (2,77 km), lalu jalur Sumenep - Pantai Lumbang (4,22 km). Sedangkan ruas jalan yang masuk katagori rusak, di ruas Bangkalan- Batas Sampang 8,78 km, Kec. Ketapang Sampang - Batas Pamekasan mencapai 10,25 km dan jalur Sampang-Ketapang panjangnya yakni 23,65 km. Kata lain, jalan provinsi yang rusak mencapai panjang sekitar 50 km.
Karena kondisi jalan itu maka para pengemudi harus berhati-hati saat melintas di sana. Kenyamanan berkendaraan tidak hanya terganggu, juga keselamatan mereka terancam dengan banyaknya jalan berlubang mencapai diameter 10 meter – 20 meter.
Ironis lagi, perbaikan tambal sulam itu juga tak berjalan maksimal. Terbukti di lapangan jarang terlihat petugas yang melakukan perbaikan di sejumlah titik ruas jalan yang rusak. “Sudah banyak pengendara yang menjadi korban jalan rusak ini. Paling banyak pengedara sepeda motor yang jatuh karena terperosok lubang,” kata petugas Polres Sampang, Kamis (19/5) pagi tadi.
Ditambahkan, terkait kondisi jalan yang rusak parah mengancam keselamatan pengendara ini pihak Polres pernah berkirim surat ke Pemprov Jatim. Pihaknya berharap jalan provinsi yang rusak parah ini segera mendapat perhatian,--diperbaiki. “Sayangnya, perbaikan masih bersifat tambal sulam. Padahal kalai melihat kondisinya, semestinya perbaikan dilakukan menyeluruh, bukan sekadar menutup lubang-lubang saja,” tuturnya.
Sementara itu, Gentur Prihantono, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim ketika dikonformasi tidak menyangkalnya kalau perbaikan jalan di Madura yang dilakukan masih bersifat tambal sulam. Dijelaskan, dalam perbaikanj perbaikan jalan yang masih sebatas tambal sulam, pihaknya menganggarkan dana Rp 35 juta per kilometer.
Jika semua ruas jalan yang rusak di Madura,--mencapai sekitar 50 km, diperbaiki maka akan menghabiskan anggaran Rp 1,7 miliar. “Kita tetap melaksanakan proyek tambal sulam di sejumlah titik ruas jalan yang mengalami kerusakan tersebut. Bahkan saya sejauh ini selalu monitor pelaksanaan perbaikan jalan di lapangan,” katanya.
Gentur berkilah lambannya perbaikan ruas jalan provinsi di Madura disebabkan karena tidak ada pabrik aspal di Madura. Sehingga pihaknya terpaksa melakukan proyek tambal sulam untuk penanganan darurat. “Tambak sulam itu karena darurat dan memang mendesak. Jika dilakukan peningkatan jalan, tentunya masih harus menunggu pelaksanaan tender yang diperkirakan baru di mulai Juni mendatang,” tuturnya.
sumber: surabaya post Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar