Liputan-Madura. Sumenep - Kantor Pos cabang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai hari ini, memberlakukan kebijakan membuka semua isi kiriman paket dari masyarakat. Ini dilakukan menyusul banyaknya aksi teror bom menggunakan jasa pengiriman paket.
Kepala Kantor Pos cabang Sumenep, Asro Efendi mengatakan kebijakan tersebut merupakan instruksi dari kantor pos pusat. Selain membuka paket, identitas pengirim juga harus jelas sesuai kartu tanda pengenal. "Semua kiriman paket dibuka diloket dihadapan pengirim, biaya kemas ulang paket, kami yang tanggung," katanya pada wartawan, Sabtu (19/3).
Sejauh ini, kata dia, tidak ada kiriman paket mencurigakan alias hanya kiriman paket biasa. Meski begitu, pihaknya akan terus meningkatkan kewaspadaan. "Saya berharap tidak paket bom buku di sumenep," ujarnya.
Dari pantauan dilapangan, tidak ada protes dari pengirim paket atas kebijakan tersebut. Nyonya Maimunah, warga desa Pandian, misalnya mengaku bisa menerima kebijakan itu demi kebaikan dan keselamatan bersama. "Saya kira kalau cuma kiriman paket biasa, tidak perlu protes, yang protes berarti isinya aneh-aneh," terangnya.
Data kantor pos Sumenep menyebutkan kebijakan itu tidak mengurangi minat masyarakat untuk mengirim paket lewat kantor pos. "Rata-rata kami terima antara 30 sampai 40 paket perhari," pungkas Astro.
sumber: Tempointeraktif
1 komentar:
Posting Komentar