Liputan-Madura. Di tengah kemajuan teknologi komunikasi, Kantor Pos Cabang Sumenep, Madura, berusaha agar perangko tak ditinggalkan penggunanya, yaitu dengan cara meluncurkan pembuatan perangko pribadi.
"Perangko ini bergambar wajah pemesannya," kata Kepala Cabang Kantor Pos Sumenep Asro Effendi, Selasa (22/3).
Sebagai permulaan, kata dia, pihaknya sudah membuat perangko pribadi bergambar Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumenep. Meski belum diketahui seberapa besar animo masyarakat, Asro yakin upaya ini akan mendapat respon positif, karena selama ini gambar dalam perangko identik dengan gambar pahlawan nasional.
Meski bergambar wajah pemesan, kata dia, perangko yang diberi nama perangko prisma ini, memiliki fungsi yang sama dengan perangko biasa yaitu bisa untuk berkirim surat, kartu pos dan layanan lainnya yang membutuhkan perangko. "Program ini sudah dimulai sejak akhir 2010, bisa dibuat di semua kantor pos," ujarnya.
Soal harga, Asro mengungkapkan perangko prisma sama dengan harga perangko biasa. Mulai dari harga Rp 1500, Rp 2000 sampai Rp 4000 per lembar. "Tergantung keinginan pemesan" tuturnya.
Upaya lain yang dilakukan Kantor Pos Sumenep untuk meningkatkan penggunaan perangko yaitu menjadikan perangko sebagai ajang promosi wisata daerah. Caranya dengan memuat gambar-gambar wisata andalan di Sumenep ke dalam perangko seperti wisata pantai Lombang, pantai Slopeng dan makam raja-raja keraton Sumenep.
Asro menambahkan, untuk pembuatan prangko promo wisata ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep terutama soal pendanaan. "Ini upaya kita mempromosikan wisata di daerah," ujarnya.
Nurni Amelian, mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Sumenep, mengaku tertarik membuat perangko bergambar wajahnya meski jarang menggunakan perangko. "Paling tidak bisa buat koleksi pribadi, jarang-jarang wajah kita masuk perangko," ujarnya.
Sebagai permulaan, kata dia, pihaknya sudah membuat perangko pribadi bergambar Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumenep. Meski belum diketahui seberapa besar animo masyarakat, Asro yakin upaya ini akan mendapat respon positif, karena selama ini gambar dalam perangko identik dengan gambar pahlawan nasional.
Meski bergambar wajah pemesan, kata dia, perangko yang diberi nama perangko prisma ini, memiliki fungsi yang sama dengan perangko biasa yaitu bisa untuk berkirim surat, kartu pos dan layanan lainnya yang membutuhkan perangko. "Program ini sudah dimulai sejak akhir 2010, bisa dibuat di semua kantor pos," ujarnya.
Soal harga, Asro mengungkapkan perangko prisma sama dengan harga perangko biasa. Mulai dari harga Rp 1500, Rp 2000 sampai Rp 4000 per lembar. "Tergantung keinginan pemesan" tuturnya.
Upaya lain yang dilakukan Kantor Pos Sumenep untuk meningkatkan penggunaan perangko yaitu menjadikan perangko sebagai ajang promosi wisata daerah. Caranya dengan memuat gambar-gambar wisata andalan di Sumenep ke dalam perangko seperti wisata pantai Lombang, pantai Slopeng dan makam raja-raja keraton Sumenep.
Asro menambahkan, untuk pembuatan prangko promo wisata ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep terutama soal pendanaan. "Ini upaya kita mempromosikan wisata di daerah," ujarnya.
Nurni Amelian, mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Sumenep, mengaku tertarik membuat perangko bergambar wajahnya meski jarang menggunakan perangko. "Paling tidak bisa buat koleksi pribadi, jarang-jarang wajah kita masuk perangko," ujarnya.
sumber: tempointeraktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar