Liputan-Madura. Suasan jembatan fly over yang menghubungkan Desa Sekarwungu dengan Desa Sukolilo Barat Bangkalan, Madura, gelap gulita di malam hari. Kondisi itu dirasakan warga sudah 10 bulan.
Akibat tidak adanya penerangan, kecelakaan sering terjadi. Apalagi di sisi fly over tertutup oleh reklame besar yang bergambar Gubernur Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf serta kepala daerah di Madura.
Pemerintah diharapkan kembali memberikan lampu penerangan di fly over yang berada atas akses menuju Jembatan Suramadu itu. Namun dilain pihak, gelapnya fly over itu juga disyukuri sejumlah warga sekitarnya.
Sebab ketika terang benderang, di lokasi seringkali dimanfaatkan sebagai arena balapan liar sepeda motor oleh pemuda sekitar.
"Dulunya saat masih menyala sering dibuat balapan motor dan sangat menganggu warga yang akan istirahat maupun yang akan melintas," kata Sumbri (26) pemuda Desa Sekarwungu saat ditemui detiksurabaya.com, Selasa malam (22/3/2011).
Abri sapaan akrab pemuda ini juga mengaku senang. Sejak dipadamkannya lampu
penerangan jembatan yang melintas di atas akses menuju Suramadu tersebut tidak ada lagi balapan liar.
"Jadi warga sekitar istirahatnya tidak terganggu dan saat melintas juga aman. Karena biasanya balapan liar itu berlangsung sejak pukul 19.00 WIB hingga larut malam. Tapi sekarang sudah tidak ada," ujarnya.
Namun kata Abri, dirinya berharap lampu penerangan jembatan tersebut dapat menyala lagi seperti awal pertama kali Jembatan Suramadu diresmikan. Menurutnya, jika lampunya menyala akan terlihat lebih indah jika dipandang. Dan tentunya memberikan rasa aman bagi siapapun yang lewat.
Hal senada juga diungkapkan Agus Sunarto salah satu penjaga gerbang tol Jembatan
Suramadu. "Setahu saya memang dulu saat lampunya menyala sering dibuat untuk balapan liar. Tapi sejak dimatikan tidak ada lagi," katanya.
Namun Agus mengaku tidak tahu menahu siapa yang mematikan lampu penerangan fly over tersebut. "Wah kalau yang mematikan, saya tidak tahu. Yang pasti sudah padam sekitar 10 bulan lalu," tandas Agus.
Berbagai usaha sudah dilakukan oleh warga, agar lampu penerangan di flyover tersebut kembali menyala. Bahkan, warga sudah meminta klarifikasi kepada intansi terkait termasuk pengelola Jembatan Suramadu.
"Saya sudah meminta klarifikasi ke PLN Cabang Kamal yang mengaku jika jaringannya tidak ada masalah. Malah petugas PLN mengaku jika padamnya lampu penerangan sengaja dilakukan oleh pihak pengelola Jembatan Suramadu," kata Ibnu Abdillah, salah satu warga Desa Sekarwungu, Bangkalan saat berbincang detiksurabaya.com.
Ibnu menambahkan, warga juga sudah berusaha menanyakan pemadaman tersebut kepada pihak PT Jasa Marga sebagai pengelola Jembatan Suramadu, namun tidak mendapatkan jawaban yang diharapkan. "Kata pengelola hanya terjadi masalah teknis," imbuhnya.
Lampu penerangan yang padam itu menurut Ibnu ada di flyover yang menghubungkan Desa Sekarwungu-Desa Sukolilo Barat yang sudah padam selama 10 bulan. "Jembatan flyover lainnya yang padam yakni menghubungkan Desa Margepek-Desa Sogeh yang baru padam 2 hari lalu," jelasnya.
Akibat tidak adanya penerangan, kecelakaan sering terjadi. Apalagi di sisi fly over tertutup oleh reklame besar yang bergambar Gubernur Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf serta kepala daerah di Madura.
Pemerintah diharapkan kembali memberikan lampu penerangan di fly over yang berada atas akses menuju Jembatan Suramadu itu. Namun dilain pihak, gelapnya fly over itu juga disyukuri sejumlah warga sekitarnya.
Sebab ketika terang benderang, di lokasi seringkali dimanfaatkan sebagai arena balapan liar sepeda motor oleh pemuda sekitar.
"Dulunya saat masih menyala sering dibuat balapan motor dan sangat menganggu warga yang akan istirahat maupun yang akan melintas," kata Sumbri (26) pemuda Desa Sekarwungu saat ditemui detiksurabaya.com, Selasa malam (22/3/2011).
Abri sapaan akrab pemuda ini juga mengaku senang. Sejak dipadamkannya lampu
penerangan jembatan yang melintas di atas akses menuju Suramadu tersebut tidak ada lagi balapan liar.
"Jadi warga sekitar istirahatnya tidak terganggu dan saat melintas juga aman. Karena biasanya balapan liar itu berlangsung sejak pukul 19.00 WIB hingga larut malam. Tapi sekarang sudah tidak ada," ujarnya.
Namun kata Abri, dirinya berharap lampu penerangan jembatan tersebut dapat menyala lagi seperti awal pertama kali Jembatan Suramadu diresmikan. Menurutnya, jika lampunya menyala akan terlihat lebih indah jika dipandang. Dan tentunya memberikan rasa aman bagi siapapun yang lewat.
Hal senada juga diungkapkan Agus Sunarto salah satu penjaga gerbang tol Jembatan
Suramadu. "Setahu saya memang dulu saat lampunya menyala sering dibuat untuk balapan liar. Tapi sejak dimatikan tidak ada lagi," katanya.
Namun Agus mengaku tidak tahu menahu siapa yang mematikan lampu penerangan fly over tersebut. "Wah kalau yang mematikan, saya tidak tahu. Yang pasti sudah padam sekitar 10 bulan lalu," tandas Agus.
Berbagai usaha sudah dilakukan oleh warga, agar lampu penerangan di flyover tersebut kembali menyala. Bahkan, warga sudah meminta klarifikasi kepada intansi terkait termasuk pengelola Jembatan Suramadu.
"Saya sudah meminta klarifikasi ke PLN Cabang Kamal yang mengaku jika jaringannya tidak ada masalah. Malah petugas PLN mengaku jika padamnya lampu penerangan sengaja dilakukan oleh pihak pengelola Jembatan Suramadu," kata Ibnu Abdillah, salah satu warga Desa Sekarwungu, Bangkalan saat berbincang detiksurabaya.com.
Ibnu menambahkan, warga juga sudah berusaha menanyakan pemadaman tersebut kepada pihak PT Jasa Marga sebagai pengelola Jembatan Suramadu, namun tidak mendapatkan jawaban yang diharapkan. "Kata pengelola hanya terjadi masalah teknis," imbuhnya.
Lampu penerangan yang padam itu menurut Ibnu ada di flyover yang menghubungkan Desa Sekarwungu-Desa Sukolilo Barat yang sudah padam selama 10 bulan. "Jembatan flyover lainnya yang padam yakni menghubungkan Desa Margepek-Desa Sogeh yang baru padam 2 hari lalu," jelasnya.
sumber: detiksurabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar