Ribuan hektar areal lahan tanaman tembakau di Kabupaten Sumenep, gagal panen akibat kekeringan atau kesulitan air.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, Ir. Arief Rusdi, Sabtu (17/09) mengatakan, berdasarkan data yang tercatat, untuk luas lahan yang ditanami tembakau oleh petani, pada tahun ini sekitar 19.000 hektar.
Dari luas lahan 19.000 hektare tersebut, sekitar 2.000 hektare lahan tembakau gagal panen, karena tembakaunya mati akibat kesulitan air.
”Evaluasi yang kami lakukan ternyata lahan tembakau yang gagal panen hingga saat ini, seluas 2000 hektar. Itu akibat musim kekeringan akibat petani tembakau kesulitan mendapatkan air.”tegasnya.
Ir. Arief Rusdi menyatakan, dari 17.000 hektar lahan tembakau tersebut, sekitar 15.000 hektar sudah panen tembakau yang dilakukan oleh petani. Dengan luas produksi tembakau di lahan 15.000 hektar yang sudah panen tersebut, sebanyak 8.000 ton lebih tembakau, sementara estimasi produksi tembakau dari lahan sekitar 2.000 hektar yang belum dipanen tersebut sekitar 1.000 ton lebih.
”Produksi sementara tembakau yang dihasilkan petani di Sumenep sudah terserap oleh perwakilan pabrik rokok di wilayah Sumenep sekitar 5.300 ton. Sedangkan sisanya dijual oleh petani Sumenep ke perwakilan pabrik rokok di Pamekasan,”ucapnya.
Sementara itu luas lahan tanaman tembakau Kabupaten Sumenep diproyeksikan seluas 22.333 hektar.
Sumber: RGS FM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar