Puluhan jamaah haji asal Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dilanda resah. Sejak tiba dari tanah suci pada Selasa malam (15/11) lalu, hingga saat ini belum ada kapal yang akan mengangkut mereka kembali ke kampung halamannya.
"Saya sudah tanya di pelabuhan, belum ada kapal ke pulau Masalembu, lagi docking," kata Umar Faruq, salah satu keluarga haji asal Pulau Masalembu, Kamis 17 November 2011.
Selama tidak ada kapal, sebagian haji dari pulau Masalembu, kata Umar, ada yang menumpang di rumah saudara, menginap di hotel atau bermalam di Masjid Agung Sumenep. "Kami berharap pemda Sumenep mencarikan kapal untuk kami, supaya bisa segera bersua dengan keluarga di pulau," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Ahmat Nur Salam mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat permohonan kepada kantor Syahbandar Tanjung Wangi, Kabupaten Banyuwangi, agar rute kapal barang `Sabuk Nusantara 27` dialihkan langsung ke pelabuhan Kalianget untuk mengangkut jamaah haji asal pulau Masalembu.
"Saat ini kapal Sabuk ada di Masalembu hendak kembali ke Sapeken, Kangean langsung ke Banyuwangi. Jadi kami minta rutenya diubah agar ke pelabuhan Kalianget," paparnya.
Namun, kata dia, pihak syahbandar Tanjung Wangi tidak bisa mengabulkan permohonan perubahan rute tersebut karena yang berhak mengubah rute ada di Kementerian Perhubungan. "Jadi kemarin kami menyurati kementerian, supaya rute kapal Sabuk Nusantara diubah demi mengangkut jamaah haji," ungkapnya.
Bupati Sumenep, KH Busyro Karim mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan dana khusus dari APBD agar rute kapal Sabuk Nusantara bisa diubah. "Kami berharap perubahan rute disetujui, kasihan baru pulang haji, tapi tidak bisa langsung ketemua keluarga," terangnya.
Saat ini kapal `Sabuk Nusantara 27` jadi satu-satunya kapal yang melayani pelayaran ke pulau Masalembu dari Banyuwangi namun tidak singgah ke pelabuhan Kalianget. Kapal lain yang biasa berlayar ke Kalianget yakni Amukti Palapa tidak berlayar sejak dua bulan lalu karena sedang docking di Surabaya.