Bupati Sampang Nur Cahya mengatakan, keinginan Pemerintah untuk merelokasi jemaah Syi'ah yang tergabung dalam Ikatan Jemaah Ahlul Bait (Ijabi), berdasarkan permintaan dari ketua Ijabi sendiri, Tajul Muluk.
"Ketika saya menemui Tajul, dia menyampaikan kesiapannya untuk direlokasi," kata Nur Cahya kemarin sore (Kamis, 14/4/2011).
Pilihan relokasi diambil karena Tajul mempertimbangkan keselamatan diri dan 100 lebih jemaah dalam menjalankan kepercayaannya, di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura.
Nur Cahya mengaku sudah melapor kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo, soal rencana relokasi tersebut. "Ia mendukung langkah relokasi tersebut," kata Nur Cahya.
Langkah untuk mempertemukan jemaah Ijabi dengan beberapa pemuka agama di Sampang tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, kata Nur, mayoritas masyarakat Sampang masih belum siap menerima ajaran yang dibawa Tajul.
"Kalau saya pribadi tidak ada masalah dengan kepercayaan yang dianut Tajul Muluk dan pengikutnya. Yang penting membawa kedamaian di tengah-tengah masyarakat. Tapi di Sampang saat ini masyarakatnya masih belum siap," terang Nur Cahya.
Mantan Kepala cabang Bank Indonesia Surabaya ini menjelaskan, sebaiknya Tajul Muluk menyebarkan ajarannya di daerah yang kulturnya bisa menerima, sehingga tidak ada resistensi dari masyarakatnya.
Sumber: KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar