Bangkalan – Mungkin sedikit yang tahu, saat laga home Persepam Madura United (PMU) melawan Persiram Raja Ampat kamis kemarin (14/02), Hanafing ikut hadir menonton di Stadion Gelora Bangkalan (SGB). Laki-laki yang sempat mengasuh Bangkalan Selection bulan desember kemarin ini bersama beberapa panpel pertandingan. Ia berdiri di dekat tribun VIP.
Hanafing mengaku dirinya memang menyempatkan hadir ke SGB untuk melihat langsung laga home PMU. Apalagi, saat ini di skuad PMU ada dua pemain yang pernah menjadi anak asuhnya. Yakni Kristian Edelmund (eks PSIM) dan Ali Khadafi (eks PSM Makassar). Hanafing memang pernah menukangi PSM saat kompetisi musim 2009-2010. Sementara di PSIM, ia menjadi pelatih musim kemarin divisi utama 2012.
“Dua-duanya (Edelmund dan Khadafi) adalah anak saya waktu di PSIM dan PSM. Secara kualitas keduanya bagus”,komentar Hanafing tentang Edelmund dan Khadafi yang kini masuk dalam skuad inti PMU. Hanafing memang mengetahui betul karakter dan kualitas Edelmund maupun Khadafi.
Ia juga mengaku, saat ini memang belum melatih klub lagi. Eks pemain Timnas Indonesia ini lebih banyak beraktifitas sebagai coach instructor atau instruktur pelatih. Bahkan bulan oktober kemarin, pelatih berlisensi A AFC ini, menjadi instruktur di Laos. “Itu kegiatan saya sekarang. Sehari-harinya ya saya di Surabaya bersama keluarga”,tuturnya.
Sayang dia enggan memberi penilaian terkait gaya permaian PMU secara keseluruhan. Menurutnya, dia kurang pantas menilai kinerja pelatih lain. “Janganlah. Tidak enak menilai kinerja pelatih lain. Daniel Rukito itu juga sahabat karib saya”,elaknya seraya tersenyum.
Namun dia sempat memberi argument sedikit tentang lini belakang PMU saat melawan Persiram kemarin. Menurut Hanafing, pertahanan PMU masih keropos dan mudah ditembus lawan. “Beruntung striker Persiram nomer 99 (Daryoush) itu tidak memiliki skill memadai. Dia hanya mengandalkan tinggi badan saja”,ujarnya tentang Daryoush, pemain asing Persiram asal Iran yang kemarin mencetak gol lewat sundulan tersebut.
Eks pemain Persebaya dan Mitra Surabaya di era Ligina tahun 1990-an ini, memang sempat mengarsiteki Bangkalan Selection. Ia ditunjuk menjadi pelatih tim tersebut guna menjalani turnamen segitiga bersama PMU dan Gresik United bulan desember lalu. Hebatnya, Bangkalan Selection sebagai klub amatir saat itu menjadi juara turnamen